Cirebon, AlexaNews.ID – Warga Desa Kanci Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, dikejutkan dengan penemuan jasad seorang pria tanpa identitas di jalur rel kereta api pada Senin (10/11) sekitar pukul 10.00 WIB. Penemuan ini sontak menarik perhatian warga sekitar yang berbondong-bondong mendatangi lokasi.

Menurut informasi yang dihimpun, pria tersebut diduga kuat tewas tertabrak Kereta Api Menoreh yang tengah melaju dari Stasiun Semarang Tawang menuju Stasiun Pasar Senen, Jakarta. Kondisi tubuh korban ditemukan dalam keadaan mengenaskan, memperkuat dugaan bahwa ia tersambar saat kereta melintas dengan kecepatan tinggi.

Seorang saksi mata bernama Imron, warga setempat, mengungkapkan bahwa ia melihat sosok tubuh tergeletak di sisi rel sebelum melapor ke perangkat desa dan pihak kepolisian. “Begitu saya lihat dari jauh ada tubuh di rel, saya langsung lapor ke aparat desa dan polisi,” ujarnya.

Tak lama setelah laporan diterima, petugas dari Polsek Astanajapura bersama Tim Inafis Polres Cirebon Kota mendatangi lokasi kejadian. Petugas segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi jenazah korban ke RSUD setempat untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Pihak kepolisian memastikan bahwa korban tidak membawa identitas apa pun. Saat ini, penyidik masih berupaya mengungkap identitas korban dan menyelidiki kronologi pasti peristiwa tragis tersebut. Polisi juga mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga agar segera melapor ke kantor polisi atau RSUD tempat jenazah disemayamkan.

Sementara itu, Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 3 Cirebon, Muhibbuddin, menyampaikan rasa belasungkawa atas insiden ini. Ia mengingatkan masyarakat untuk selalu berhati-hati dan tidak beraktivitas di jalur rel kereta api.

“Kami kembali menegaskan bahwa jalur kereta api adalah area terbatas. Kereta tidak bisa berhenti mendadak, dan masyarakat wajib mendahulukan perjalanan kereta di perlintasan sebidang sesuai Undang-Undang,” ujarnya.

Pihak KAI Daop 3 Cirebon juga berharap masyarakat lebih disiplin dalam menjaga keselamatan diri di sekitar perlintasan maupun jalur rel, agar kejadian serupa tidak kembali terulang. [Kirno]

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.