CIREBON, AlexaNews.ID — Pelaksana tugas Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Barat, Ahmad Syukri, secara resmi membuka kegiatan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) yang digelar di Kota Cirebon, Kamis (20/11/2025).
Sebanyak 50 wartawan dari berbagai daerah di Jawa Barat ambil bagian dalam agenda pembinaan tersebut. Mereka telah lebih dulu mengikuti sesi pelatihan jurnalistik dan pembekalan yang diselenggarakan PWI Kota Cirebon satu hari sebelumnya.
Dalam sambutannya, Ahmad Syukri menegaskan bahwa OKK menjadi fondasi penting untuk meningkatkan kualitas, etika, dan integritas wartawan. Ia menekankan bahwa orientasi ini merupakan salah satu proses wajib sebelum seseorang resmi bergabung sebagai anggota PWI.
“OKK adalah tahapan awal bagi calon anggota PWI. Setelah ini masih ada proses berikutnya yang harus diikuti agar menjadi anggota penuh,” ujar Syukri yang akrab disapa Arie.
Arie juga menyampaikan apresiasi kepada PWI Kota Cirebon yang dinilai berhasil menggelar kegiatan dengan baik serta mendapat respons positif dari para peserta.
“Pelaksanaannya tertata, pesertanya semangat, dan jumlahnya pun cukup banyak. Saya berharap semua peserta dapat menyelesaikan tahapan ini dengan baik,” tuturnya.
Ketua PWI Kota Cirebon, M. Alif Santosa, S.H., menyebut OKK ini merupakan komitmen organisasi dalam menjaga mutu profesi kewartawanan. Melalui proses seleksi dan orientasi, pihaknya ingin memastikan calon anggota PWI memiliki kemampuan dan pemahaman yang memadai.
Menurut Alif, minat peserta pada kegiatan OKK tahun ini sangat tinggi. Dari 70 orang yang mendaftar, hanya 50 yang dinyatakan memenuhi syarat setelah proses verifikasi.
“Tingkat ketertarikannya sangat besar. Namun hanya peserta yang lolos verifikasi administrasi dan kelayakan yang bisa mengikuti OKK,” jelasnya.
Alif juga mengungkapkan bahwa kegiatan OKK kali ini dipusatkan di Mall UKM DKUKMPP Kota Cirebon. Pihaknya ingin memanfaatkan momentum untuk memperkenalkan fasilitas pemberdayaan UMKM tersebut kepada para peserta dan undangan.
“Mall UKM ini merupakan upaya pemerintah membantu pelaku usaha kecil menengah dalam memasarkan produknya,” kata Alif menutup penjelasannya. [Ega/Kirno]










