INDRAMAYU, AlexaNews.ID — Operasi pencarian terhadap tiga anak buah kapal (ABK) KM Puteri Lancar Samudera yang hilang di perairan Indramayu memasuki hari keempat, Kamis (18/12). Tim SAR gabungan memperluas area penyisiran dengan menyesuaikan pergerakan arus laut di wilayah Laut Jawa.
Kapal nelayan berukuran GT 14 tersebut sebelumnya dilaporkan terbalik setelah diterjang gelombang tinggi pada Senin (15/12) dini hari, tak lama setelah berlayar dari Pelabuhan Eretan, Kabupaten Indramayu.
Kepala Kantor SAR Bandung, Ade Dian Permana, mengatakan bahwa strategi pencarian difokuskan pada perluasan radius berdasarkan analisis SAR mapping. Pola arus dan arah angin menjadi acuan utama dalam menentukan titik-titik penyisiran baru.
“Pada hari keempat ini, area pencarian kami perluas mengikuti prediksi pergerakan korban yang terbawa arus laut,” kata Ade dalam keterangannya.
Dari total 18 ABK yang berada di atas kapal, sebanyak 15 orang berhasil ditemukan dan telah dievakuasi ke Pelabuhan Eretan serta Karangsong. Sementara tiga ABK lainnya masih dalam pencarian dan telah teridentifikasi atas nama Darkum, Eri, dan Kasta.
Tim SAR di lapangan menghadapi kendala cuaca yang belum bersahabat. Tinggi gelombang dan kondisi angin di perairan Indramayu masih tergolong berisiko, sehingga proses pencarian dilakukan dengan kehati-hatian tinggi.
Meski demikian, unsur gabungan yang terdiri dari Basarnas, Satpolairud Polres Indramayu, TNI Angkatan Laut, serta nelayan setempat tetap dikerahkan secara maksimal. Sejumlah kapal patroli dan perahu karet digunakan untuk menyisir area yang dinilai berpotensi menjadi lokasi korban.
“Koordinasi dengan kapal nelayan yang melintas juga terus dilakukan agar pencarian bisa menjangkau area yang lebih luas,” ujar petugas SAR di lokasi.
Sementara itu, keluarga korban masih bertahan di posko darurat sambil menunggu kabar terbaru terkait hasil pencarian. Operasi SAR direncanakan berlangsung hingga tujuh hari sejak kejadian, sesuai dengan prosedur pencarian dan pertolongan. [Kirno]










