CIREBON, AlexaNews.ID – Ketegangan terjadi di depan Balai Desa Pekantingan, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon, pada Minggu (28/12/2025). Sejumlah petugas pengangkut sampah melakukan aksi protes dengan menurunkan muatan sampah tepat di akses masuk kantor desa.
Tumpukan sampah rumah tangga yang menggunung tersebut sontak menarik perhatian warga. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan para pekerja kebersihan yang mengaku belum menerima honor kerja selama enam bulan berturut-turut.
Para petugas menilai aksi tersebut sebagai langkah terakhir setelah berbagai upaya komunikasi dengan pihak pemerintah desa tidak membuahkan hasil. Mereka mengaku tetap menjalankan tugas mengangkut sampah warga meski hak mereka tak kunjung dibayarkan.
Salah seorang petugas angkut sampah, Surip, mengungkapkan bahwa dirinya bersama rekan-rekan telah berulang kali menanyakan kejelasan pembayaran honor, namun hanya mendapatkan janji tanpa kepastian.
“Kami tetap bekerja setiap hari. Sudah enam bulan honor kami tidak dibayar, padahal kami juga punya keluarga yang harus dinafkahi,” ujar Surip dengan nada kecewa.
Hal senada disampaikan Eka, petugas lainnya, yang menyebut bahwa kesabaran para pekerja telah habis. Menurutnya, aksi pembuangan sampah tersebut bukan untuk meresahkan warga, melainkan sebagai bentuk protes agar persoalan mereka mendapat perhatian serius.
Akibat penumpukan sampah tersebut, bau tak sedap mulai tercium di sekitar area balai desa. Kondisi ini sempat mengganggu aktivitas warga yang hendak mengurus pelayanan administrasi desa.
Sejumlah warga mengaku prihatin terhadap nasib para petugas kebersihan, namun di sisi lain berharap masalah ini segera diselesaikan agar fasilitas publik tidak terganggu.
Para petugas menegaskan tidak akan membersihkan kembali sampah tersebut sebelum ada kepastian terkait pembayaran tunggakan honor. Mereka berharap Pemerintah Kecamatan Klangenan maupun Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon dapat turun tangan untuk memediasi permasalahan tersebut.
Sementara itu, hingga berita ini dipublikasikan, Kepala Desa (Kuwu) Pekantingan, Suharto, belum memberikan keterangan resmi terkait keterlambatan pembayaran honor petugas angkut sampah yang telah berlangsung selama setengah tahun. [Kirno]










