Bekasi, AlexaNews.ID – Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, melakukan peninjauan langsung ke lokasi pelaksanaan dua program strategis Pemerintah Kabupaten Bekasi, yakni Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALDS), di Kecamatan Cikarang Selatan dan Serang Baru, Rabu (16/04/2025). Kunjungan ini menjadi bagian dari akselerasi 100 hari kerja kepemimpinan Ade Kuswara dalam mewujudkan pembangunan desa yang inklusif, sehat, dan berkelanjutan.
Dalam kunjungannya, Bupati Bekasi didampingi Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kabupaten Bekasi, Nur Chaidir, serta sejumlah pejabat teknis. Mereka turun langsung ke lapangan untuk melakukan verifikasi dan berdialog dengan warga penerima manfaat guna memastikan pelaksanaan program benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat.
“Program Rutilahu bukan hanya soal memperbaiki bangunan rumah, tapi juga menciptakan hunian sehat yang layak huni,” ujar Bupati Ade. Ia menegaskan pentingnya pemenuhan standar hunian, seperti tersedianya kamar mandi, sistem pembuangan limbah, dan lingkungan yang bersih.
Ia pun menyoroti kondisi lapangan yang masih menunjukkan kebiasaan warga menampung air di wadah terbuka, yang berpotensi menimbulkan penyakit. “Ini yang harus kita ubah bersama. Lingkungan sehat dimulai dari rumah yang sehat,” tegasnya.
Tak hanya fisik bangunan, pendekatan pembangunan berbasis Data Desa Presisi juga menjadi prioritas dalam perencanaan program lintas sektor. “Jika desa dibangun dengan data yang tepat, maka pembangunan di tingkat kabupaten akan ikut berkualitas,” tambah Bupati.
Sementara itu, Kepala Disperkimtan Nur Chaidir menyebutkan bahwa program Rutilahu ditargetkan menyentuh 1.971 unit di 20 kecamatan sepanjang tahun 2025. “Kami juga berencana meningkatkan nilai bantuan stimulan dari Rp20 juta menjadi Rp40 juta pada tahun 2026,” jelasnya.
Ia menambahkan, berbagai tahapan teknis seperti survei lapangan, pendataan calon penerima, hingga sosialisasi terus dilakukan secara berkala. Kunjungan Bupati menjadi bagian dari pengecekan untuk menjamin keakuratan data serta efektivitas implementasi program.
Selain Rutilahu, pembangunan unit SPALDS juga menjadi perhatian utama Pemkab Bekasi. Sebanyak 870 unit ditargetkan terbangun tahun ini melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), sebagai langkah preventif mendorong budaya hidup bersih dan sehat.
“Pada 2026, fokus kami akan lebih diarahkan ke wilayah-wilayah yang masih memiliki kebiasaan buang air sembarangan,” ujar Nur Chaidir. Ia menilai SPALDS penting untuk memutus rantai penyebaran penyakit akibat sanitasi buruk. (Wnd)