Bekasi, AlexaNews.ID – Kekhawatiran terhadap kenakalan remaja memuncak di Cibarusah, Kabupaten Bekasi. Seorang ibu rumah tangga bernama Istriana mengambil langkah mengejutkan dengan mendatangi kantor polisi dan menyerahkan anaknya untuk dibina secara serius oleh aparat penegak hukum.
Langkah tak biasa itu dilakukan Istriana pada Sabtu (10/5/2025). Ia merasa sudah tidak memiliki kemampuan lagi untuk menasihati sang anak, yang perilakunya kian sulit dikendalikan. Dengan niat tulus, ia berharap anaknya bisa mendapatkan arahan yang lebih baik di bawah pengawasan kepolisian.
“Segala upaya sudah saya tempuh, tapi tidak membuahkan hasil. Saya takut kalau dibiarkan, dia bisa terjerumus lebih jauh,” ujar Istriana saat ditemui di Mapolsek Cibarusah.
Istriana menyampaikan keinginannya agar anaknya diberikan pembinaan disiplin layaknya program militer yang pernah diterapkan untuk membentuk karakter remaja. Ia mencontohkan program barak militer yang pernah digagas oleh Kang Dedi Mulyadi, yang dinilai efektif dalam merubah perilaku remaja bermasalah.
Kapolsek Cibarusah, AKP Yendrizen, menyatakan pihaknya akan menindaklanjuti permintaan sang ibu dengan pendekatan pembinaan yang melibatkan berbagai unsur, termasuk perangkat desa dan pihak sekolah. Menurutnya, anak-anak remaja masih berada dalam fase pencarian jati diri sehingga perlu pendampingan yang tepat.
“Kami akan melakukan penanganan secara bertahap. Anak-anak remaja seperti ini masih bisa diarahkan. Namun, kami butuh dukungan dari lingkungan sekitar, mulai dari RT, RW, hingga dinas terkait,” ungkap AKP Yendrizen.
Ia juga menambahkan bahwa Polsek Cibarusah selama ini telah menjalankan program Police Go To School, yaitu kegiatan penyuluhan langsung ke sekolah-sekolah untuk memberikan pemahaman tentang bahaya kenakalan remaja dan pentingnya menjaga pergaulan yang sehat.
“Melalui program tersebut, kami mencoba masuk ke dunia pelajar agar mereka lebih terbuka terhadap pesan-pesan moral dan disiplin sejak dini,” ujarnya.
Peristiwa yang dialami oleh Istriana menjadi alarm bagi masyarakat akan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam mengatasi permasalahan remaja. Tak hanya menjadi tanggung jawab orang tua, namun juga memerlukan dukungan dari institusi formal seperti sekolah, kepolisian, dan pemerintah daerah. [Wnd]