Karawang, Alexanews.ID – Pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang terletak di pusat Kota Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, menjadi sorotan tajam dari berbagai elemen masyarakat. Proyek yang diharapkan menjadi ikon penataan kota justru menuai kritik lantaran dianggap kumuh dan tidak terawat.
Sejumlah tokoh dan aktivis dari berbagai kalangan menyayangkan kondisi RTH tersebut. Alih-alih menjadi ruang publik yang nyaman dan estetik, bangunan yang disebut-sebut menghabiskan anggaran miliaran rupiah itu kini tampak berantakan, kotor, dan dipenuhi sampah.
Direktur Utama Ghazali Center, Lili Gozali, S.Pd, turut angkat bicara mengenai polemik tersebut. Saat dihubungi melalui sambungan telepon, Lili menegaskan bahwa proyek RTH ini harus mendapat perhatian serius dari dinas terkait, termasuk Dinas Lingkungan Hidup dan instansi teknis lainnya.
“Anggaran pembangunannya sangat fantastis, bahkan mencapai lebih dari empat miliar rupiah. Kami menduga ada oknum yang tidak bertanggung jawab dalam pelaksanaan proyek ini. Kami minta aparat penegak hukum (APH) mengusut tuntas dugaan penyimpangan anggaran tersebut,” tegas Lili.
Senada dengan itu, Sekretaris Jenderal Gerakan Militansi Pejuang Indonesia, Angga Dhe Raja, juga menyampaikan kecaman keras atas kondisi RTH Rengasdengklok. Menurutnya, pembangunan tersebut sangat tidak sebanding dengan besarnya anggaran yang dikeluarkan.
“Saya sebagai pemuda Rengasdengklok sangat menyayangkan hasil pembangunan RTH ini. Bandingkan saja dengan Taman SISKA di depan Pasar Baru Proklamasi. Meski anggarannya jauh lebih kecil, hasilnya jauh lebih baik dan indah dipandang,” kata Angga.
Warga pun berharap ada audit menyeluruh terhadap proyek tersebut agar penggunaan uang negara benar-benar tepat sasaran dan tidak disalahgunakan. [Asbel]