Bekasi, AlexaNews.ID – Proyek peningkatan jalan H. Mahmud yang menghubungkan Tanjung Baru dan Jati Baru di Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, tengah menuai sorotan. Proyek bernilai Rp1.984.893.020 yang bersumber dari APBD 2025 itu diduga tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Proyek ini dilaksanakan oleh CV Padi Emas berdasarkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dengan nomor PG.000.3.3/241/SPMK/PJL/DSDABMBK/2025. Pekerjaan dijadwalkan berlangsung selama 90 hari kalender, terhitung mulai 28 Februari hingga 28 Mei 2025.
Namun, berdasarkan hasil pemantauan lapangan yang dilakukan oleh Biro Investigasi Jaringan Pengawas Kebijakan Pemerintah (JPKP) Kabupaten Bekasi, terdapat dugaan kuat bahwa mutu pekerjaan tidak sesuai standar.
Ahmad Patoni selaku perwakilan JPKP menilai, kualitas material terutama pada bagian lapisan B nol patut dipertanyakan. Ia menduga, campuran B nol yang digunakan mengandung kadar air tinggi, sehingga berpotensi menurunkan kekuatan struktur jalan.
“Menurut pantauan kami di lapangan, mutu pekerjaan sangat diragukan. Banyak bagian B nol yang tampak jenuh air, sementara pelaksanaan tetap dilanjutkan meski dalam kondisi hujan. Ini jelas berisiko terhadap ketahanan jalan ke depan,” ungkap Patoni kepada awak media, Selasa (21/5/2025).
Patoni juga menyoroti lemahnya pengawasan dari konsultan maupun pihak Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) Kabupaten Bekasi. Ia meminta agar Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) serta pengawas dinas segera turun ke lapangan untuk memastikan pengerjaan sesuai spesifikasi teknis yang telah ditetapkan.
“Jangan sampai anggaran negara terbuang percuma karena lemahnya pengawasan. Kami minta pihak dinas segera bertindak tegas dan profesional,” tambahnya.
Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak CV Padi Emas maupun DSDABMBK Kabupaten Bekasi terkait temuan tersebut. [Wnd]
