Karawang – Di tengah suasana sederhana perdesaan Sumurlaban, tumbuh seorang anak Papua bernama Myeth Alfan Dowansiba—yang akrab disapa Dellon—yang kini mulai dikenal sebagai bintang muda lapangan hijau.
Lahir dari keluarga suku Arfak, Papua Barat, Dellon adalah anak sulung dari Agustinus Dowansiba, seorang kepala suku. Kehidupan Dellon berubah sejak sang ibu meninggal dunia karena sakit. Setelah itu, Dellon dan adiknya diboyong ke Karawang untuk tinggal bersama Dea, ibu sambung mereka yang berasal dari Karawang.
Meski berasal dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi, semangat belajar dan prestasi Dellon tak kalah dari anak-anak lain. Kini duduk di kelas 4 SDN Sumurlaban 1, Dellon dikenal sebagai siswa aktif, ceria, dan cerdas.
“Dia anak yang cepat tanggap, semangatnya luar biasa di kelas maupun kegiatan luar sekolah,” ujar Ade Yanwar, guru kelasnya.
Kepala Sekolah SDN Sumurlaban 1, Eni Rohaeni, juga memuji Dellon yang pernah mengharumkan nama sekolah dengan menjadi juara dalam lomba adzan tingkat Kecamatan Tirtajaya.
Di balik kemajuan Dellon, ada peran besar dari ibu sambungnya. Dea dengan sepenuh hati membesarkan dan mendukung minat Dellon, terutama dalam olahraga sepak bola.
“Saya hanya ingin dia tumbuh bahagia dan bisa meraih cita-citanya. Tugas saya hanya mendampingi dan mendorongnya terus semangat,” ucap Dea.
Perjalanan Dellon di dunia sepak bola dimulai saat bergabung dengan SSB Proklamasi Rengasdengklok. Ketekunannya dalam latihan membuatnya terpilih sebagai bagian dari skuad BRSA Garuda U-9.
Penampilan gemilang Dellon terlihat saat mengikuti turnamen Anniversary ke-8 SSB Cibalongsari Putra di Lapangan Perseta Karawang. Dari 16 tim yang berkompetisi, BRSA Garuda keluar sebagai juara dan berhak mengikuti turnamen tingkat nasional GEAS 2025 di Bogor.
Di turnamen itu, Dellon tampil luar biasa. Ia menjadi top skor dengan catatan gol terbanyak. Ini daftar hasil laga BRSA Garuda selama turnamen:
- BRSA Garuda 4-1 Cibalongsari Biru
- BRSA Garuda 2-0 Kancil Mas Putih
- BRSA Garuda 3-0 Nitrea Pupuk Kujang
- BRSA Garuda 1-0 Sahabat Muda
- BRSA Garuda 2-0 Patra
Melihat performa Dellon, pelatih Coach Ezer dan Coach Herlan tak ragu menobatkannya sebagai pemain terbaik turnamen, bahkan menghadiahinya sepasang sepatu bola.
“Dellon punya talenta besar. Disiplin dan semangatnya tinggi. Ia pantas mendapatkan apresiasi,” kata Coach Ezer.
Dellon tak bisa menyembunyikan rasa bangganya. Dengan mata berkaca-kaca, ia berterima kasih kepada para pelatih dan ibu sambungnya.
“Saya mau terus latihan, supaya bisa jadi pemain bola profesional. Terima kasih Mama Dea, terima kasih Coach,” ungkapnya dengan tulus.
Kisah Dellon menjadi bukti bahwa mimpi besar bisa lahir dari tempat sederhana. Dengan dukungan keluarga, semangat belajar, dan latihan keras, siapa pun bisa mengukir prestasi.
“Saya sering bilang ke Dellon, jangan takut punya cita-cita besar. Asal sungguh-sungguh dan terus berdoa, semua bisa tercapai,” tutup Dea dengan penuh haru. [Lan]