Cirebon, AlexaNews.ID – Desa Matangaji, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, dinobatkan sebagai Desa Wisata Terbaik Nomor Satu dalam ajang Anugerah Desa Wisata 2025 yang digelar Pemerintah Kabupaten Cirebon. Penghargaan tersebut diberikan berkat keberhasilan desa ini mengembangkan potensi alam dan budaya menjadi destinasi wisata unggulan di wilayah timur Jawa Barat.

Desa Matangaji yang berbatasan dengan Kabupaten Kuningan ini dikenal memiliki panorama alam yang memesona dan lingkungan yang masih asri. Setiap bulan, desa ini dikunjungi lebih dari 6.000 wisatawan dari berbagai daerah, baik untuk berlibur maupun belajar tentang pengelolaan wisata berbasis masyarakat.

Kuwu Desa Matangaji, Rusnadi, mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas apresiasi yang diberikan oleh Pemkab Cirebon. Menurutnya, keberhasilan tersebut tidak lepas dari kerja sama masyarakat dalam mengembangkan potensi alam dan wisata religi di wilayahnya.

“Desa kami memiliki potensi besar, mulai dari wisata religi, hamparan sawah yang luas, kebun binatang mini, hingga kawasan glamping dan waterboom. Semua kami kelola melalui BUMDes agar memberi manfaat langsung bagi warga,” ujar Rusnadi.

Ia menjelaskan, Desa Matangaji kini menjadi pilot project desa wisata di bawah bimbingan langsung Bupati Cirebon. Peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADes) juga terasa signifikan, di mana APBDes tahun 2025 mencapai Rp2,6 miliar.

Pembangunan sektor wisata di Matangaji bermula dari hasil lelang titi sara senilai Rp57 juta. Dari modal kecil itu, kini Desa Matangaji mampu menghasilkan pendapatan kotor sekitar Rp267 juta dengan laba bersih mencapai Rp130 juta.

“Dulu lahan desa hanya dilelang sekitar Rp1,6 juta per tahun. Sekarang, setelah dikembangkan menjadi kawasan wisata alam dan kolam renang Cikomboy, nilainya meningkat tajam,” terang Rusnadi.

Meski baru enam bulan beroperasi, kolam renang Cikomboy sudah menjadi ikon wisata baru di Cirebon dan berhasil menggerakkan ekonomi warga sekitar. Laba bersih dari sektor tersebut bahkan menembus lebih dari Rp130 juta.

Rusnadi menambahkan, pengembangan desa wisata ini mencakup lahan sekitar 10 hektare yang tersebar di beberapa titik. Ke depan, pihaknya berencana menambah fasilitas pendukung seperti lahan parkir luas dan kendaraan wisata agar pengunjung bisa menjelajahi seluruh kawasan dengan mudah.

“Kami ingin wisata di Matangaji tidak hanya menyenangkan, tapi juga memberikan pengalaman lengkap — mulai dari wisata alam, edukasi, hingga kuliner khas desa,” katanya.

Dengan tiket masuk hanya Rp5.000 per orang, wisata Desa Matangaji menjadi destinasi favorit wisatawan dari berbagai daerah seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Jakarta. Promosi rutin juga dilakukan tiga kali dalam seminggu untuk menjaga antusiasme pengunjung.

“Yang terpenting, kegiatan wisata ini terus berjalan dan memberi manfaat bagi masyarakat. Kami ingin Matangaji menjadi contoh bagaimana desa bisa mandiri lewat pariwisata berbasis potensi lokal,” pungkasnya. [Johan]

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.