KARAWANG, AlexaNews.ID – Sebanyak 208 peserta Pelatihan Berbasis Kompetensi Angkatan III yang digelar UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Karawang resmi menyelesaikan program pelatihan. Penutupan kegiatan dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Karawang di Aula Disnaker, Jumat (19/12/2025).

Pelatihan ini diikuti peserta dari 12 kejuruan berbeda yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan dan kesiapan tenaga kerja lokal menghadapi kebutuhan industri. Program tersebut menjadi bagian dari strategi Pemkab Karawang dalam menekan angka pengangguran.

Kepala Disnakertrans Karawang, Hj. Rosmalia Dewi, SH., MH., hadir langsung memimpin penutupan sekaligus memberikan motivasi kepada para peserta. Ia menyebut pelatihan BLK bukan sekadar membekali kemampuan teknis, tetapi juga membangun karakter dan kesiapan mental calon tenaga kerja.

Sebagai bentuk perlindungan selama proses pelatihan, seluruh peserta telah didaftarkan dalam program BPJS Ketenagakerjaan. Langkah ini, menurut Rosmalia, merupakan komitmen pemerintah daerah dalam menjamin keselamatan dan kenyamanan peserta selama mengikuti pelatihan.

Rosmalia juga menyampaikan apresiasi kepada para instruktur yang dinilai berperan besar dalam mencetak lulusan siap kerja. Ia berharap ilmu dan pengalaman yang diperoleh peserta dapat dimanfaatkan, baik untuk bekerja di perusahaan maupun membuka usaha mandiri.

“Kedisiplinan peserta patut diapresiasi. Seluruh rangkaian pelatihan berjalan tertib dan lancar tanpa kendala berarti,” kata Rosmalia.

Ia mengungkapkan, sebagian lulusan BLK Karawang bahkan telah diterima bekerja sebelum sertifikat resmi diterbitkan. Salah satu sektor dengan serapan tercepat adalah bidang keamanan atau security.

“Untuk bidang security saja, saat ini sudah sekitar 16 orang yang langsung terserap ke dunia kerja,” ujarnya.

Dalam arahannya, Rosmalia menekankan pentingnya kesiapan menghadapi proses rekrutmen. Menurutnya, tahapan awal seleksi di perusahaan umumnya diawali dengan psikotest dan tes dasar, bukan langsung kemampuan teknis.

“Yang pertama dilihat perusahaan biasanya psikotest. Karena itu peserta harus mengenali potensi diri, kesiapan mental, dan dasar pengetahuan,” jelasnya.

Ia juga mendorong peserta untuk terus mengasah kemampuan secara mandiri, termasuk melalui platform digital, serta memperkuat soft skill sebagai bekal bersaing di dunia industri.

Lebih lanjut, Rosmalia menegaskan bahwa tingkat serapan lulusan BLK Karawang menunjukkan tren positif dari tahun ke tahun. Hal tersebut didukung kerja sama Disnakertrans dengan berbagai perusahaan melalui nota kesepahaman (MoU), serta peningkatan fasilitas pelatihan.

“Lulusan BLK sekarang mulai dicari perusahaan. Tapi kami ingatkan, jika sudah diterima kerja, jalani kontrak dengan tanggung jawab agar kepercayaan perusahaan tetap terjaga,” tegasnya.

Disnakertrans Karawang memastikan pendampingan terhadap lulusan BLK akan terus dilakukan, baik melalui penyaluran kerja maupun pembekalan lanjutan, guna mencetak tenaga kerja lokal yang kompeten dan berdaya saing. [Yopie Iskandar]

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.