Karawang, AlexaNews.ID – Bertahun-tahun dibiarkan mangkrak, Askun menggambarkan proyek Gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Karawang sebagai pemandangan tak elok, bagaikan kandang hantu di pusat kota Karawang.
Menurut Askun, proyek ini merusak tatanan mata penglihatan, dan ia menilai proyek tersebut merupakan Pekerjaan Rumah (PR) bagi Bupati Karawang yang baru. Dia mempertanyakan kelanjutan pembangunan serta mencatat temuan BPK senilai 500 juta rupiah terkait proyek yang mangkrak tersebut.
Askun juga menyoroti kinerja Aparat Penegak Hukum (APH) yang dianggap belum optimal dalam menindaklanjuti temuan tersebut, dan ia meminta Dirut RSUD Karawang memberikan kejelasan kepada publik terkait masalah ini.
Sebelumnya, PPTK RSUD Karawang, Marwah, menyatakan sedang melakukan proses pengembalian terkait temuan senilai 500 juta rupiah, dengan pendampingan kejaksaan. Namun, Kepala BPKAD Karawang, Arif Bijaksana, menyebut pengembalian belum lunas.
Kasi Intel Kejaksaan Negeri Karawang, Rudi Iskonjaya, menjelaskan bahwa pihaknya hanya terlibat sebagai pembantu dalam penagihan melalui Surat Kuasa Khusus (SKK) Penagihan.
BPK menemukan kekurangan volume pada proyek pembangunan Gedung IGD RSUD Karawang, mencapai Rp 500 juta. Tahap I paket pekerjaan tersebut dilakukan oleh PT. DS dengan nilai sekitar Rp. 21 Miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) I Provinsi Jawa Barat. (Ame)
