AlexaNews

Debitur BTN Karawang Keluhkan Lambatnya Proses Klaim Asuransi KPR Setelah Suami Meninggal

Karawang, AlexaNews.ID – Seorang nasabah Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Karawang mengeluhkan lambannya penyelesaian proses pembebasan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang seharusnya ditanggung oleh asuransi jiwa, menyusul meninggalnya sang suami pada tahun 2021.

Pipit, istri dari almarhum Hendrik—nama yang tertera dalam akad KPR BTN—menyebut bahwa ia telah mengurus klaim asuransi sejak beberapa hari setelah suaminya wafat. Namun hingga lebih dari tiga tahun berlalu, belum ada keputusan jelas dari pihak bank.

“Saya sudah ajukan sejak 2021, tapi sampai sekarang belum ada kejelasan soal pembebasan cicilan rumah,” kata Pipit, di Kantor AlexaNews.ID, pada Senin (30/6/2025).

Menurut Pipit, upayanya untuk mencari kejelasan ke kantor BTN Cabang Karawang tidak membuahkan hasil. Ia malah diminta berkoordinasi langsung dengan pihak asuransi.

Namun kondisi makin pelik, karena dari pihak asuransi menyatakan belum menerima dokumen penting dari BTN, termasuk laporan kematian sebagai syarat klaim.

“Pihak bank suruh saya ke asuransi, tapi kata asuransi belum ada laporan masuk dari BTN. Saya juga sempat diminta ulangi proses klaim. Bahkan diminta jangan terlalu menekan pihak bank,” ujar Pipit dengan nada kecewa.

Dampak dari ketidakpastian ini sangat memberatkan. Pipit menyebutkan bahwa denda keterlambatan cicilan terus berjalan, dan saat ia mengecek rekening koran terakhir, denda tersebut sudah melampaui Rp20 juta. Padahal sebelumnya sempat diberitahu bahwa pinjaman akan ditutup setelah klaim disetujui.

Menanggapi kasus ini, aktivis senior Ferry Dharmawan alias Jambul Merah (JM) ikut bersuara. Ia menuding BTN tidak menjalankan fungsinya dengan baik dalam melindungi hak nasabah, apalagi yang tengah mengalami musibah.

“Ibu Pipit sudah menjalankan prosedur sesuai aturan. Klaim diajukan dalam waktu tujuh hari, dan seharusnya paling lambat 15 hari kerja sudah selesai. Tapi ini malah digantung. BTN seolah-olah memperlambat,” kata Ferry.

Sebagai bentuk protes, Ferry bahkan menggagas gerakan dengan tagar #CabutAjaDariBTN untuk mendorong masyarakat agar lebih kritis terhadap pelayanan perbankan.

Hingga berita ini dipublikasikan, redaksi masih berusaha mengirimkan surat konfirmasi ke pihak BTN Karawang. [King]

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!