AlexaNews

Kuwu Bobos Bantah Intimidasi Wartawan di Lokasi Wisata

Cirebon, AlexaNews.ID – Nama Kuwu Desa Bobos, H. Maman Kardiman, menjadi sorotan publik setelah beredar informasi yang menyebut dirinya melakukan intimidasi terhadap seorang wartawan media online. Menanggapi kabar tersebut, Maman dengan tegas menyatakan bahwa tudingan itu tidak benar dan hanya merupakan salah paham yang terjadi saat kunjungan di objek wisata Bukit Lumpang.

Menurut penjelasan Maman, peristiwa itu bermula ketika dirinya tengah berada di lokasi wisata milik desa dan didatangi oleh seorang wartawan. Saat itu, lokasi cukup ramai karena banyak pengunjung dan pekerja sedang melakukan aktivitas pembangunan. Suasana yang kurang kondusif membuat komunikasi menjadi terganggu.

“Wartawan itu datang dengan banyak pertanyaan, sebagian besar sudah saya jawab. Tapi karena suasana sekitar bising dan penuh aktivitas, saya secara spontan memukul meja. Ternyata suara itu menarik perhatian pekerja yang langsung menghampiri,” ujar Maman saat dikonfirmasi lewat sambungan telepon, Jumat (16/5/2025).

Ia menegaskan bahwa tidak ada perintah atau arahan kepada siapa pun untuk menghadapi wartawan tersebut. Kehadiran para pekerja, menurutnya, murni karena reaksi spontan terhadap suara keras di lokasi yang sedang aktif digunakan untuk pekerjaan proyek desa.

“Justru saya khawatir situasinya makin ramai dan tidak terkendali, makanya saya minta wartawan itu untuk pergi. Bukan karena ingin mengusir secara tidak sopan, tapi demi menghindari konflik yang lebih besar,” jelasnya.

Maman juga menyoroti soal pemberitaan yang muncul di media tanpa adanya klarifikasi dari pihaknya. Ia menyayangkan kurangnya keseimbangan informasi dan menyebut hal itu melanggar prinsip dasar jurnalistik.

“Saya kecewa, karena tidak ada konfirmasi dari media yang menulis berita itu. Pemberitaan sepihak seperti ini jelas tidak etis dan bisa menyesatkan publik,” katanya.

Hal senada diungkapkan oleh Yayat, anggota BPD Desa Bobos, yang turut membenarkan bahwa keramaian di lokasi terjadi secara spontan. Ia memastikan bahwa para pekerja yang datang tidak membawa niat buruk, melainkan hanya ingin mengetahui sumber kegaduhan.

“Kebetulan beberapa pekerja masih membawa alat kerja karena sedang bertugas. Mereka tidak diinstruksikan atau diarahkan oleh siapa pun. Tidak ada unsur intimidasi,” tegas Yayat.

Sementara itu, seorang pekerja bernama Pulung yang juga berada di lokasi menyampaikan bahwa kehadirannya saat itu murni karena penasaran. Ia datang ke arah suara sambil membawa martil yang masih ada di tangannya karena baru saja digunakan untuk bekerja.

“Saya benar ada di situ sambil pegang martil, tapi bukan karena mau menakuti siapa-siapa. Saya hanya ingin tahu ada keributan apa, itu saja,” ungkap Pulung.

Hingga kini, Kuwu Maman masih menunggu itikad baik dari pihak media untuk memberikan ruang klarifikasi. Ia berharap kasus ini tidak disalahartikan dan tidak dibesar-besarkan, apalagi sampai mencoreng nama baik pemerintahan desa yang selama ini selalu terbuka kepada siapa pun, termasuk kalangan media. [Jhn]

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!