TUBABA, AlexaNews.id – Program Ketahanan Pangan Kolam Kandang Kebun dan Wisata (K3W) yang dibiayai Dana Desa (DD) Tahun 2024 di Tiyuh Penumangan Baru, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), diduga mengalami mark up anggaran.
Dugaan ini muncul berdasarkan pernyataan Kepala Tiyuh Penumangan Baru, Kamso. Ia mengungkapkan bahwa pada April 2024, anggaran sebesar Rp63 juta dialokasikan untuk pembelian 36 ekor kambing. “Saya meminta Mas Teguh membeli kambing di pasar Pulung seharga Rp1,700,000 per ekor. Setelah dipotong PPN, harganya menjadi Rp1,500,000 per ekor. Selain itu, kami membeli ear tag telinga dengan harga Rp40,000 per buah,” jelas Kamso saat ditemui di ruang kerjanya pada Senin (13/01/2025).
Namun, investigasi wartawan menunjukkan adanya selisih nilai anggaran. Total pengeluaran untuk 36 ekor kambing dan ear tag hanya berkisar Rp55,440,000. Selisih ini menimbulkan pertanyaan terkait transparansi dan akuntabilitas penggunaan Dana Desa.
Ketika ditanya mengenai perkembangan pemeliharaan kambing hingga tahun 2025, Kamso mengakui bahwa belum ada hasil yang signifikan. “Saya kurang tahu soal itu, karena belum ada laporan penambahan dari masing-masing suku,” ujarnya.
Dugaan mark up anggaran ini menambah daftar panjang persoalan pengelolaan Dana Desa. Diperlukan evaluasi menyeluruh dan transparansi dari pihak terkait untuk memastikan penggunaan dana benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.
Kasus ini menjadi perhatian publik dan diharapkan dapat ditindaklanjuti oleh pihak berwenang demi memastikan program K3W berjalan sesuai dengan tujuan awalnya. (Angga)
