Karawang, AlexaNews.ID – Pekerjaan turap saluran air di Dusun Sukamaju RT 05/04, Desa Gombongsari, Kecamatan Rawamerta, Karawang, menuai keluhan dari warga. Proyek yang bersumber dari APBD Karawang 2025 ini diduga dikerjakan tanpa perencanaan matang dan terkesan terburu-buru.
Ketua Tim Khusus Gerakan Muda Peduli Indonesia (GMPI) Rawamerta, Agil Bustanul Arifin, menyampaikan kekecewaannya usai meninjau langsung lokasi proyek pada Selasa (28/5/2025). Ia menilai pekerjaan dilakukan saat kondisi saluran masih tergenang, sehingga diragukan kualitasnya.
“Proyek ini dipaksakan saat debit air masih tinggi. Kalau fondasi batu dipasang dalam air berlumpur, jelas tidak maksimal. Kami khawatir ini cepat rusak dan jadi pemborosan anggaran,” ujar Agil.
Proyek turap itu diketahui memiliki panjang 2 x 121 meter dan tinggi 1 meter, dengan nilai kontrak Rp189.282.000. Pekerjaan ini ditangani oleh CV. DAVIED & CO dan dijadwalkan rampung dalam 60 hari kalender. Namun, papan proyek di lokasi tak mencantumkan nomor Surat Perintah Kerja (SPK), yang seharusnya wajib ada sebagai bentuk transparansi.
Agil juga mempertanyakan lemahnya pengawasan dari instansi terkait. Ia mendesak Dinas PUPR Karawang untuk segera turun ke lapangan dan mengevaluasi proses pelaksanaan proyek tersebut.
“Kami minta PUPR jangan tinggal diam. Kalau pekerjaan ini memang asal jadi, kontraktornya harus disanksi tegas. Jangan sampai proyek publik hanya jadi ajang kejar setoran,” katanya.
Menurutnya, pembangunan harus dilakukan secara profesional agar benar-benar bermanfaat bagi masyarakat. Ia menilai proyek seperti ini justru merugikan publik jika tidak diawasi dengan ketat.
“Kontraktor yang tidak bertanggung jawab jangan lagi diberi proyek. Pemerintah harus tegas, karena ini pakai uang rakyat,” tegas Agil.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari Dinas PUPR Karawang maupun pihak pelaksana proyek. Warga berharap ada tindakan cepat agar proyek ini tidak berakhir sia-sia. [Risang]
