Cirebon, AlexaNews.ID – Nasib tragis menimpa seorang perempuan muda berinisial DS (28), warga Desa Girinata, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. Ia nyaris kehilangan nyawa setelah menjadi korban penusukan brutal oleh mantan suaminya sendiri yang berinisial AS.
Peristiwa percobaan pembunuhan ini terjadi pada Senin, 2 Juni 2025. Diduga, motif di balik aksi keji tersebut adalah rasa sakit hati pelaku karena ajakan rujuknya ditolak oleh korban. Dalam kejadian itu, DS mengalami sejumlah luka tusukan di bagian kaki dan tubuhnya, yang mengakibatkan ia harus menjalani perawatan medis dan jahitan.
Namun, mimpi buruk korban tidak berhenti sampai di situ. Setelah peristiwa penusukan yang membuatnya trauma, kini DS kembali dihantui oleh serangkaian ancaman dari pelaku. Ironisnya, ancaman tersebut dikirimkan melalui media sosial, bahkan melalui akun TikTok milik rekan kerja korban.
Saat ditemui oleh awak media di kediamannya, DS mengungkapkan bahwa ia masih merasa sangat tertekan dan takut. Bahkan, saat sedang dalam masa pemulihan luka, ia kembali menerima ancaman yang membuatnya merasa tak aman, baik di rumah maupun di tempat kerjanya.
“Hari ini saya baru buka jahitan akibat luka tusukan, jadi saya izin tidak masuk kerja. Tapi tiba-tiba saya dikirimi pesan WhatsApp oleh teman kerja, yang satu kos sama saya. Dia bilang kalau dapat inbox TikTok dari mantan suami saya. Isinya ancaman,” tutur DS pada Kamis (19/6/2025).
Pesan bernada ancaman itu berbunyi, “Lo bilangin ke Devi, gue bakalan datang ke tempat kerjaan, lihat apa yang bakalan gue lakuin sama dia.” Ancaman tersebut membuat DS semakin trauma dan khawatir atas keselamatannya.
Menurut DS, meskipun kasus penusukan sudah ditangani oleh pihak kepolisian, namun hingga kini pelaku belum juga berhasil diamankan. Ia dan keluarganya pun berharap besar agar Polresta Cirebon bisa segera menangkap pelaku yang diduga masih berkeliaran di wilayah sekitar Cirebon.
“Saya sangat berharap dan mendesak kepolisian agar segera menangkap pelaku. Saya takut karena lokasi kerja saya jauh, di daerah Pabedilan, dan saya harus ngekos. Ancaman ini sangat serius,” ujar DS dengan nada penuh cemas. [Jhn]