KARAWANG, AlexaNews.ID – Mahasiswa Institut Komunikasi & Bisnis London School Public Of Relation (LPSR) Kampus Jakarta bekerja sama dengan Huma Eco Enzyme dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Karawang, telah menggelar kegiatan yang menarik berupa Workshop dan Kontes Pembuatan ECO Enzyme. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong kesadaran masyarakat terhadap perlindungan lingkungan di Perumahan Permata Indah Permai (PIP) di Desa Pasirjengkol Kecamatan Majalaya, Karawang, yang dikenal sebagai ‘Cozy Village’.
Dalam acara Workshop dan Pembuatan ECO Enzyme ini, Tati Maryati, Kepala Desa Pasirjengkol, turut hadir bersama pendiri Huma Eco Enzyme Karawang, Siti Komalaningsih, dan pembicara utama, Bapak Anwar. Mereka memberikan arahan kepada warga PIP mengenai pengelolaan dan pemanfaatan sampah organik serta praktik pembuatan Eco Enzyme, yang merupakan hasil fermentasi 90 hari dari kulit buah-buahan dan sayuran yang dapat digunakan sebagai disinfektan alami, sabun mandi, sabun cuci, dan pupuk organik.
Workshop ini melibatkan sejumlah ibu-ibu rumah tangga dan keluarga masyarakat PIP dalam memanfaatkan sampah organik menjadi eco enzyme. Mereka diberikan pelatihan mengenai pembuatan cairan multi guna, seperti sabun cuci, sabun mandi, desinfektan, dan pupuk organik.
Dinsha Sabina Putri, Mahasiswa IKB LSPR sekaligus Ketua Pelaksana, menjelaskan bahwa program ini telah direncanakan dengan baik selama dua bulan bersama warga PIP. Tujuan dari kontes ini adalah membantu memperkenalkan pengembangan Eco Enzyme kepada warga PIP dan mengubah stigma negatif terkait sampah yang berbau dan kotor menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis dan bermanfaat bagi kesehatan. Dinsha Sabina Putri juga berharap program ini dapat memberikan dampak positif kepada warga PIP dan mendorong mereka untuk menjadi contoh bagi orang lain dalam mengelola sampah dan menjaga lingkungan.
Awalnya, kegiatan ini dianggap sulit karena pengelolaan sampah seringkali dianggap tabu. Namun, melalui sosialisasi dan pembelajaran yang intensif, minat peserta sangat tinggi, terutama dalam pembuatan Eco Enzyme dan pengelolaan sampah. Hal ini menunjukkan kesuksesan dalam menyampaikan pesan yang baik dan efektif kepada masyarakat.
Maulydita, Mahasiswa IKB LSPR lainnya, menjelaskan bahwa workshop dan kontes pembuatan Eco Enzyme ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang dilakukan bersama Huma Eco Enzyme Karawang di PIP untuk mencapai status ‘Cozy Village’ dan menjadi gerakan pionir dalam pengelolaan sampah bagi warga PIP. Melalui pelatihan ini, warga PIP diberdayakan untuk mempelajari dan menguasai pembuatan Eco Enzyme, serta mengurangi jumlah sampah harian di rumah tangga mereka. Kontes pembuatan Eco Enzyme ini akan diumumkan pada tanggal 2 Juli mendatang, dengan kriteria penilaian mencakup kualitas produk dan keaktifan di media sosial.
Agus Dwi Yunarto, Subkoor Pengelolaan Sampah DLHK Karawang, memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan dan aktivitas yang dilakukan oleh akademisi, komunitas, dan institusi dalam pengelolaan sampah. Inisiatif pembuatan Eco Enzyme oleh Mahasiswa IKB LSPR bersama Huma Eco Enzyme untuk warga PIP sangat didukung oleh DLHK Karawang. Karawang menghasilkan sekitar 1.200 ton sampah setiap hari, namun upaya pengelolaan sampah di setiap kecamatan masih belum maksimal. Oleh karena itu, inisiatif ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain sehingga Karawang dapat menjadi kota yang bersih.
Dengan adanya kegiatan Workshop dan Kontes Pembuatan Eco Enzyme ini, warga PIP dapat belajar mengubah sampah menjadi sumber ekonomi dan kesehatan yang bermanfaat, serta memberikan inspirasi bagi masyarakat lainnya untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan masa depan bumi kita. (Ahmad Yusup Tohiri)