Karawang, AlexaNews.ID – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Karawang, Abdul Azis, melaksanakan kegiatan Reses I Masa Sidang Tahun 2025–2026 di Aula Kantor Kecamatan Lemahabang, Sabtu (1/11/2025). Agenda ini menjadi wadah bagi masyarakat, khususnya para tokoh agama dan amil, untuk menyampaikan aspirasi dan kebutuhan di wilayahnya.
Dalam pertemuan tersebut, para tokoh agama mengemukakan sejumlah usulan yang berkaitan dengan peningkatan fasilitas keagamaan, program pembinaan umat, serta dukungan bagi kegiatan sosial kemasyarakatan. Mereka menilai perhatian pemerintah terhadap sektor keagamaan perlu ditingkatkan, mengingat peran amil sangat penting dalam pelayanan masyarakat.
Abdul Azis, yang akrab disapa Abi Azis, menegaskan bahwa kegiatan reses menjadi momen penting bagi wakil rakyat untuk mendengar langsung suara masyarakat di lapangan.
“Setiap aspirasi yang kami terima akan kami perjuangkan di DPRD dan disampaikan kepada pemerintah daerah agar bisa ditindaklanjuti melalui program pembangunan yang tepat sasaran,” ujarnya.
Selain membahas persoalan keagamaan, warga juga menyampaikan berbagai keluhan dan kebutuhan lain, seperti perbaikan infrastruktur jalan, peningkatan mutu pendidikan, pemberdayaan ekonomi lokal, hingga penyediaan sarana olahraga di desa.
Abi Azis berharap, kegiatan reses tidak hanya menjadi forum seremonial, tetapi benar-benar menjadi sarana komunikasi dua arah antara masyarakat dan wakilnya di parlemen.
“Kami ingin memastikan bahwa hasil dari reses ini benar-benar berdampak positif dan dirasakan langsung oleh masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Joni, selaku Pembina Amil Kecamatan Lemahabang, menyampaikan bahwa honor yang diterima para amil saat ini masih jauh dari layak. Padahal, tugas mereka cukup berat, mulai dari mengurus pemulasaraan jenazah, mengelola zakat dan infak, hingga membantu kegiatan keagamaan di lingkungan masyarakat.
“Kami berharap ada perhatian dan kebijakan khusus dari pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan para amil. Tanggung jawab kami besar, tapi kompensasinya masih sangat terbatas,” ungkapnya. [Karina]










