Purwakarta, AlexaNews.ID – Seorang dosen di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Badar Cipulus, bernama Sansan Saefumillah, tengah menjadi sorotan setelah diduga bersikap tidak profesional dalam menegur mahasiswa. Teguran tersebut disampaikan secara terbuka di grup WhatsApp Forum Diskusi Mahasiswa, bukan melalui jalur komunikasi resmi atau pribadi.
Peristiwa ini bermula saat dosen tersebut menyinggung salah satu mahasiswa yang jarang hadir di kelas. Dalam pesan yang dikirim di grup diskusi tersebut, ia menulis:
“Ini mahasiswa semester berapa ya? Kalau atas nama (nama mahasiswa, red), ini mahasiswa masuk catatan kampus: Di semester genap sekarang belum pernah masuk kelas dan absennya kosong. Segera menghadap ke kampus!”
Tindakan ini langsung memicu reaksi dari beberapa mahasiswa yang menilai teguran terbuka tersebut tidak etis dan tidak sesuai dengan norma akademik.
“Saya merasa dipermalukan. Memang saya sudah lama tidak mengikuti perkuliahan dan menyadari konsekuensinya. Tapi saya kira penyampaiannya bisa dilakukan secara pribadi, bukan di ruang diskusi umum,” ujar mahasiswa yang bersangkutan, yang meminta identitasnya tidak dipublikasikan.
Menurutnya, grup WhatsApp tersebut bukan media resmi kampus dan saat itu sedang digunakan untuk membahas isu-isu sosial, khususnya terkait menurunnya peran kritis mahasiswa dalam kehidupan kampus.
“Diskusinya saat itu soal gerakan mahasiswa yang mulai pasif dan hilangnya ruang-ruang dialektika. Tiba-tiba dosen itu masuk dan menyampaikan hal yang tidak relevan dengan diskusi. Saya juga tidak sedang berinteraksi langsung dengannya,” tambahnya.
Ia menilai tindakan tersebut sebagai bentuk penyalahgunaan wewenang dan berharap pihak kampus dapat memberikan perhatian terhadap etika komunikasi antara dosen dan mahasiswa, terutama di ruang-ruang informal.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak STAI Al Badar Cipulus terkait kejadian ini. [King]