Bekasi, Alexanews.id – Dugaan kasus malapraktik di Rumah Sakit Hastin Rengasdengklok, Karawang, yang menimpa seorang pasien bernama Mursiti (63) asal Desa Sumberurip, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, kini menjadi sorotan publik setelah viral di media sosial. Pihak keluarga korban akhirnya angkat bicara untuk menjelaskan kronologi kejadian.

Acih, salah satu anggota keluarga, menuturkan bahwa Mursiti awalnya dibawa ke rumah sakit karena mengalami bisul di bagian bokong. Awalnya mereka tidak menyangka penyakit itu akan berujung fatal. “Keluhannya cuma bisul, itu juga belum ada matanya. Kami bawa ke RS Hastin supaya diperiksa,” ucap Acih saat ditemui di rumah duka, Minggu (12/10/2025).

Menurut Acih, saat pertama tiba di IGD, dokter melakukan pemeriksaan dan memfoto bagian yang sakit. Malam harinya, pasien diinfus dan diminta berpuasa karena akan dilakukan operasi keesokan paginya. “Sekitar jam 9 pagi hari Selasa ibu langsung dioperasi, jam 2 siang sudah di ruang pemulihan, dan sekitar jam 3 sore dibawa ke ruang rawat inap di lantai enam. Rabu paginya dikasih obat dan sarapan, lalu dokter bilang boleh pulang,” jelasnya.

Namun kondisi Mursiti setelah pulang dari rumah sakit justru semakin memburuk. Ia terus mengeluh kesakitan hingga tidak mampu berjalan. “Dari ambulan aja dibawa pakai kursi roda besi. Sampai di rumah malah makin kesakitan. Waktu saya ganti pampers, beliau menjerit nahan sakit,” tambah Acih dengan nada sedih.

Setelah dua hari di rumah, Mursiti akhirnya meninggal dunia. Keluarga terkejut saat mengetahui ditemukannya kain kasa di dalam perut korban, yang memunculkan dugaan adanya kelalaian medis. “Kami langsung lapor ke pihak desa dan bersama kepala desa menanyakan ke rumah sakit. Dari situ muncul penjelasan dan surat pernyataan dari pihak RS,” kata Acih.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak RS Hastin Rengasdengklok belum memberikan klarifikasi resmi terkait dugaan malapraktik yang menyebabkan meninggalnya Mursiti. [Wnd]

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.