AlexaNews

Seniman Borobudur Protes Eksploitasi Pemandu Wisata di Candi Borobudur

MAGELANG, AlexaNews.ID – Sejak dibukanya kembali candi Borobudur untuk para wisatawan pada tanggal 1 Maret 2023 setelah masa pandemi COVID-19, pemandu wisata di sana merasa dieksploitasi.

Kelik salah satu seniman Borobudur mengatakan, Pemandu wisata di candi Borobudur mengeluhkan bahwa mereka telah menjadi “mesin uang” bagi TWC BOROBUDUR, perusahaan yang mengelola candi tersebut.

Menurut para pemandu wisata, perusahaan tersebut meminta uang sebesar Rp. 30.000 dari setiap wisatawan asing atas nama pemandu, sementara pemandu hanya mendapatkan bayaran sebesar Rp. 150.000 per pemanduan, terlepas dari jumlah wisatawan yang mereka pandu.

Kelebihan uang dari biaya pemanduan tersebut diduga ditahan oleh perusahaan sejak 1 Maret 2023 hingga saat ini.

Sementara itu dalam aksi protes yang digelar pada Sabtu (07/10/23), sejumlah warga, termasuk tokoh masyarakat, tokoh adat, budayawan, seniman, pedagang, dan kepala desa, secara kompak menolak Raperpres tata kelola kawasan Borobudur.

Warga-warga ini menganggap Raperpres tersebut hanya akan menguntungkan oligarki dan tidak akan berdampak positif pada kemajuan ekonomi masyarakat lokal.

Salah satu narasumber, seorang seniman Borobudur bernama Wito, menyatakan bahwa warga-warga setempat berusaha menyampaikan aspirasi mereka dengan mendesak pemerintah pusat melalui perusahaan BUMN agar tidak terus mengeksploitasi ekonomi di kawasan Borobudur. (Ega Nugraha)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!