AlexaNews

Ada Pungli Uang Bangunan di SMPN 2 Majalaya, Ortu Siswa Dipinta Rp500 Ribu

Karawang, AlexaNews.ID – Sejumlah orang tua siswa SMPN 2 Majalaya, Karawang, mengeluhkan dugaan pungutan liar (pungli) yang terjadi di sekolah tersebut.

Pungutan ini diduga dibebankan kepada siswa dari kelas 7 hingga kelas 9 dengan nominal sebesar Rp500 ribu untuk pembangunan.

Selain itu, khusus kelas 9, ada tambahan pungutan untuk acara perpisahan.

Tak hanya itu, siswa juga diwajibkan membeli buku paket LKS, yang menurut orang tua siswa semakin membebani mereka.

Seorang wali murid yang enggan disebutkan namanya mengaku keberatan dengan berbagai pungutan ini, karena tidak sesuai dengan aturan pemerintah yang menegaskan bahwa sekolah tidak boleh melakukan pungutan dalam bentuk apa pun.

“Kami sangat prihatin dengan adanya pungutan ini. Seharusnya sekolah mengikuti aturan yang sudah ditetapkan pemerintah. Ini sangat memberatkan kami sebagai orang tua,” ujar salah satu wali murid, Rabu (12/03/2025).

Saat orang tua siswa menanyakan penggunaan dana perpisahan kepada pihak sekolah, kepala sekolah menjelaskan bahwa uang tersebut akan dikembalikan setelah rapat komite.

Namun, ketika orang tua menemui komite sekolah, mereka justru mendapat jawaban bahwa keputusan menunggu dari kepala sekolah.

Situasi ini memunculkan kesan bahwa pihak sekolah dan komite saling melempar tanggung jawab.

Ketika orang tua siswa kembali mempertanyakan hal ini kepada kepala sekolah, mereka justru mendapat tanggapan dengan nada kesal. Kepala sekolah mengaku telah dipanggil oleh pihak Polres Karawang terkait kasus ini.

“Kalau memang sudah dipanggil dan diperiksa polisi, kami berharap kasus ini benar-benar diusut tuntas. Kami ingin tahu kebenarannya agar tidak ada lagi pungutan liar seperti ini di sekolah,” tegas salah satu orang tua siswa.

Orang tua siswa berharap pihak kepolisian dapat memproses kasus ini sesuai dengan hukum yang berlaku, agar dunia pendidikan tetap berjalan dengan baik tanpa adanya pungutan yang membebani wali murid. (Lan)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!