KARAWANG, AlexaNews.ID — Ratusan orang dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk petani, mahasiswa, buruh, serta anggota Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dan pemuda, turun aksi hari ini di Kabupaten Karawang. Mereka bersatu untuk menyuarakan sejumlah isu penting yang sedang terjadi, termasuk masalah agraria, pemutusan hubungan kerja sepihak (PHK), korban pencemaran minyak, dan masalah sosial lainnya.
Riki Hermawan, S.H., dalam orasinya, menyoroti upaya LBH CAKRA Indonesia yang terus mengadvokasi masalah pencemaran lingkungan akibat tumpahan minyak dari sumur milik Pertamina Hulu Energi (PHE) ONWJ yang telah terjadi sejak tahun 2019. Riki mengungkapkan bahwa persoalan ganti rugi bagi para korban masih belum terselesaikan oleh pihak Pertamina PHE ONWJ.
Ia juga menjelaskan bahwa LBH CAKRA Indonesia telah beberapa kali melakukan audiensi dengan pemerintah daerah Karawang, terutama yang memiliki kewenangan dalam menangani masalah ini. Namun, hingga hari ini, masalah ini belum juga mendapat penyelesaian yang memuaskan.
Riki juga mengungkapkan bahwa pertemuan dengan pihak Pertamina telah dilakukan, dan pihak Pertamina PHE ONWJ telah berjanji untuk segera mengganti kerugian yang dialami masyarakat akibat tumpahan minyak.
Dalam orasinya, Riki berharap agar pemerintah kabupaten Karawang tidak terkesan lambat dalam menangani masalah ini, karena ini berkaitan dengan hak banyak masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya menghindari saling lempar tanggung jawab dan mencari solusi yang konkret.
Direktur LBH Cakra Indonesia, Hilman Tamimi, juga menyatakan komitmennya untuk mengkonsolidasikan langkah bersama masyarakat dan nelayan guna meminta kejelasan mengenai tindak lanjut permasalahan ini. Mereka juga berencana untuk mengambil langkah-langkah hukum yang diperlukan untuk menangani masalah ini.
Aksi hari ini diinisiasi oleh Komite Aksi Hari Tani Nasional, yang merupakan gabungan dari berbagai organisasi lintas sektor di Kabupaten Karawang, termasuk SEPETAK, KPBI, SETAKAR, STTB, LBH CAKRA, PPTK, dan mahasiswa. Aksi ini menjadi wujud solidaritas dalam menghadapi tantangan-tantangan yang sedang dihadapi oleh masyarakat di wilayah tersebut. (Ega Nugraha)
