Karawang, AlexaNews.ID – Ketidakhadiran pihak PLN ULP Rengasdengklok dalam pertemuan lanjutan dengan pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Organisasi Masyarakat (Ormas) Gerakan Militansi Pejuang Indonesia (GMPI) membuat sejumlah pengurus ormas tersebut geram.
Pertemuan yang difasilitasi oleh Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) di ruang rapat Kecamatan Rengasdengklok pada Jumat, 17 Mei 2024, tidak dihadiri oleh perwakilan PLN.
“Kami sangat mengapresiasi Forkopimcam Rengasdengklok yang telah memfasilitasi pertemuan ini. Namun, kami sangat kecewa dengan ketidakhadiran pihak PLN,” ujar Anggadita, salah satu pengurus DPP Ormas GMPI, kepada AlexaNews.ID, Jumat (17/05/2024).
Anggadita juga mencurigai adanya dugaan penyalahgunaan layanan tarif listrik oleh PLN ULP Rengasdengklok terkait proyek pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rengasdengklok.
“Saat audiensi sebelumnya di kantor PLN Rengasdengklok, Manager PLN ULP Rengasdengklok menolak kehadiran wartawan. Kini, mereka tidak hadir dalam pertemuan yang difasilitasi oleh Forkopimcam. Ini mencurigakan,” katanya.
Anggadita menyatakan bahwa dugaan adanya kecurangan oleh PLN ULP Rengasdengklok semakin kuat karena sikap tertutup mereka.
“Kami curiga bahwa PLN ULP Rengasdengklok telah melakukan kecurangan yang mengakibatkan kerugian negara. Mereka terkesan tertutup dan tidak mau memberikan penjelasan,” tambahnya.
Ormas GMPI berencana membawa masalah ini ke DPRD Karawang untuk menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dan memanggil pihak-pihak terkait dalam proyek pembangunan RSUD Rengasdengklok.
“Kami akan meminta agar Manager PLN ULP Rengasdengklok dicopot dari jabatannya,” tegas Anggadita.
Sebelumnya, sejumlah pengurus DPP Ormas GMPI telah melakukan audensi dengan pihak ULP PLN Rengasdengklok, namun pertemuan tersebut batal karena Manager PLN ULP Rengasdengklok menolak kehadiran wartawan di tengah audensi. (Ahmad Yusup Tohiri)