Bandung, AlexaNews.ID – Mendekati Pilkada serentak pada 27 November 2024, berbagai dinamika politik mulai mencuat. Salah satunya adalah klaim sepihak terkait dukungan Pilgub Jawa Barat yang mengatasnamakan Pimpinan Wilayah (PW) Syarikat Islam Jawa Barat. Kader dan pengurus PC Syarikat Islam se-Jawa Barat secara tegas menolak klaim tersebut.
Klaim Cacat Hukum dan Moral
Dalam pernyataannya, para kader menyebut bahwa klaim tersebut cacat hukum, moral, dan etika karena tidak merepresentasikan aspirasi resmi Syarikat Islam Jawa Barat. “Kami menolak dengan tegas klaim sepihak oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang menggunakan nama PW Syarikat Islam Jawa Barat,” tegas perwakilan relawan dalam deklarasi yang digelar di Bandung.
Fenomena Organisasi dan Etika Politik
Fenomena organisasi yang terlibat dalam politik praktis tanpa arah yang jelas juga menjadi perhatian. Para pengurus mengingatkan bahwa dukungan politik harus dilakukan secara bijak dan tetap menjaga hubungan baik dengan masyarakat.
“Organisasi perlu menjaga etika dan estetika agar tidak kehilangan marwah,” lanjutnya.
Pembentukan GARDA SETYA
Sebagai respons terhadap klaim tersebut, sejumlah pimpinan cabang Syarikat Islam se-Jawa Barat membentuk Gerakan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan (GARDA SETYA). Deklarasi gerakan ini digelar di Bandung pada Senin, 11 November 2024, dengan dukungan dari 15 cabang Syarikat Islam di Jawa Barat.
Kang Dedi Mulyadi, yang pernah menjadi kader Pemuda Muslimin pada tahun 2000, mendapat dukungan penuh untuk maju sebagai calon Gubernur Jawa Barat bersama Kang Erwan Setiawan sebagai Wakil Gubernur periode 2024-2029.
Ajakan untuk Berorganisasi dengan Etika
GARDA SETYA juga mengimbau semua pihak untuk menjaga etika dan estetika dalam berorganisasi. “Kami menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat, terutama organisasi, untuk tetap menjaga marwah dan nilai-nilai kebangsaan dalam mendukung kandidat di Pilkada,” ujar perwakilan relawan.
Dengan deklarasi ini, GARDA SETYA berharap dapat membawa warna baru dalam perpolitikan Jawa Barat, sekaligus memberikan teladan dalam membangun kolaborasi yang harmonis dan beretika. (King)
