KARAWANG, AlexaNews.ID – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Gina Fadlia Swara meminta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, untuk lebih mengutamakan pembangunan yang lebih krusial seperti fasilitas pendidikan dan infrastruktur jalan.
Gina menyampaikan, untuk di wilayah Kabupaten Karawang, masih terdapat desa yang belum memiliki fasilitas pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) ataupun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
“Sedangkan yang memilki kewenangan untuk mendirikan SMA/SMK kan Pemprov Jawa Barat, maka seharusnya Pak Ridwan Kamil bisa lebih mengutamakan dulu pembangunan fasilitas pendidikan daripada alun-alun,” ujar Gina.
Menurut Gina, disisi lain, pembangunan alun-alun juga bermanfaat untuk masyarakat sebagai fasilitas umum, yang bisa dijadikan tempat berkumpul di akhir pekan bersama keluarga. Namun, kata Gina, jika fasilitas pendidikan lebih diutamakan, akan lebih bermanfaat bagi masyarakat.
“Fasilitas pendidikan sangat diperlukan oleh masyarakat. Apalagi dengan adanya sistem zonasi,” ucap Gina.
Selain itu, imbuh Gina, di wilayah Kabupaten Karawang, masih didapati infrastruktur jalan rusak yang belum diperbaiki. Sedangkan, jalan rusak tersebut berada dibawah kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.
“Pada saat kegiatan reses, saya mendapatkan laporan dari masyarakat, bahwa di Kabupaten Karawang masih banyak infrastruktur jalan yang rusak. Dan ketika saya pantau, jalan itu kewenangannya oleh Pemprov,” tutur Gina.
Sebagai legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) 10 itu, Gina juga menyoroti permasalahan pencemaran limbah bahan baku yang berbahaya dan beracun (B3) yang mengalir dari Bendungan Situdam, Jatisari, hingga ke aliran Sungai Cilamaya.
“Banyak oknum perusahaan yang berasal dari wilayah Purwakarta, Subang, dan Karawang yang membuang limbah B3 sembarangan ke Bendungan Situdam. Akhirnya aliran air dari sana tercemar,” jelas Gina.
Gina menyebut, permasalahan yang sudah berlangsung lama itu belum mendapatkan penyelesaian yang jelas dari Pemprov Jawa Barat. Sementara oknum perusahaan ‘nakal’ itu, masih terus membuang limbah sembarangan.
“Air dari sana kan banyak dikonsumsi oleh masyarakat, termasuk pengairan sawah. Sedangkan saat ini air itu tercemar oleh limbah B3. Pak Ridwan Kamil juga kan sudah survei kesana, tetapi belum ada solusi yang pasti,” beber Gina. (Siska Purnama Dewi).