AlexaNews

Hotel Penuh Jelang MotoGP Mandalika 2023

JAKARTA, AlexaNews.ID — Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika akan segera menjadi tuan rumah ajang MotoGP Mandalika 2023 pada tanggal 13-15 Oktober mendatang. Dalam waktu kurang dari sebulan menjelang event internasional ini, hotel-hotel di Lombok hampir penuh terisi atau sudah terjual untuk periode tersebut.

Untuk mengantisipasi keterbatasan akomodasi, penonton yang memerlukan tempat menginap dapat mempertimbangkan alternatif lain yang masih tersedia. Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah, H Lendek Jayadi, menyarankan penonton ajang MotoGP untuk mempertimbangkan pilihan seperti homestay.

“Sebagai alternatif akomodasi bagi penonton ajang MotoGP, bisa menyewa Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) dan homestay,” kata Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah.

Meskipun okupansi Sarhunta dan Homestay di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dan sekitar Sirkuit Mandalika saat ini hanya mencapai 30 persen dari total 1.200 kamar, masih banyak kamar yang tersedia dan lebih dekat dengan Sirkuit Mandalika.

Namun, hotel dan vila di kawasan Mandalika dengan total 1.970 kamar telah mencapai okupansi 95 persen, karena telah dipesan oleh penonton, pembalap, dan kru ajang MotoGP 2023.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat juga tengah mempersiapkan alternatif penginapan seperti camping ground dan homestay. M. Fajar Taufik, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat, mengatakan bahwa melalui ajang MotoGP, mereka berusaha menghadirkan beragam pilihan bagi penonton untuk menikmati wisata di Kabupaten Lombok Barat, termasuk wisata alam, seni, budaya, dan musik jalanan.

Desa wisata di Lombok Barat seperti Desa Wisata Lembar Selatan, Desa Wisata Sedau, Desa Wisata Lembah Sempage di Kecamatan Narmada, dan beberapa desa lainnya di Kecamatan Sekotong telah menyiapkan fasilitas camping ground yang memungkinkan wisatawan menikmati alam yang asri dan berinteraksi dengan warga setempat.

Selain itu, beberapa desa wisata juga menyediakan homestay berbasis warga seperti Desa Sesaot, Sedau, Sekotong Tengah di mangrove Tanjung Batu, Gerung Homestay de 76, dan Lembar Bougenville, yang memungkinkan wisatawan merasakan pengalaman menginap di rumah-rumah tradisional yang nyaman dan bersih. Tujuan dari upaya ini adalah untuk memperkuat pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal melalui desa wisata. (jawapos)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!