Oleh: Barata Brahmana
Tujuan utama mendirikan Karo Foundation (KF) adalah untuk menghidupkan kembali marwah, harkat, dan jati diri bangsa Karo yang saat ini berada di titik nadir. KF bertujuan untuk mengangkat kembali sejarah peradaban Karo, termasuk aksara dan budayanya, yang selama ini kurang mendapat perhatian.
Sejarah peradaban Karo, termasuk aksara Karo yang telah ada lebih dari 1200 tahun, menunjukkan kejayaan bangsa Karo di masa lalu. Prof. Dr. Uli Kozok menyebut bahwa dari aksara Karo lahirlah aksara-aksara lain seperti Toba, Pakpak, Simalungun, dan aksara dari suku-suku Batak lainnya. Kerajaan Haru atau Aru, yang didirikan sekitar tahun 685 M atau 1225 M, berjaya selama ratusan tahun dan menjadi salah satu kerajaan yang kuat di Nusantara.
Bandingkan umur Kerajaan Haru dengan Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit:
- Kerajaan Sriwijaya: 682 M – 1377 M = 695 tahun
- Kerajaan Majapahit: 1293 M – 1527 M = 234 tahun
- Kerajaan Haru:
- Versi 1: 685 M – 1620 M = 935 tahun
- Versi 2: 1225 M – 1620 M = 395 tahun
Kerajaan Haru berdiri hampir 10 abad, lebih lama dari Sriwijaya, dan sempat eksis hampir 100 tahun setelah runtuhnya Majapahit.
Ironisnya, saat ini sangat minim kalak Karo yang mengenal tentang Kerajaan Haru dan riwayat aksara Karo, termasuk di kalangan cerdik pandai. Inilah tugas utama KF: mengangkat kembali sejarah peradaban Karo.
Menghidupkan marwah Karo sangat penting. Setiap insan Karo harus sadar akan asal usulnya dan betapa agung kehebatan dan pencapaian moyang mereka. Dengan demikian, harkat dan jati diri bangsa Karo akan kembali hidup dan berkembang. ***