Karawang, AlexaNews.ID – Status Indonesia sebagai negara penyumbang stunting terbesar nomor empat di dunia tentu menggelisahkan. Segala upaya untuk menurunkan angka stunting tidak berhenti pada kebijakan saja.
Dibutuhkan peran garda terdepan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat agar penurunan stunting tak sebatas angka biru di grafik laporan.
Di Desa Karangsari, Kecamatan Purwasari, Kader Posyandu setempat mengambil peran penting dalam upaya pencegahan stunting. Salah satu kader, Titin, menceritakan bagaimana mereka terus mensosialisasikan dan melakukan intervensi selama bulan Juni ini.
“Kita terus melakukan intervensi selama bulan Juni ini, pada anak-anak warga Karangsari,” ujar Titin.
Kegiatan yang dilakukan oleh Kader Posyandu Desa Karangsari mencakup penimbangan dan pengukuran bayi dan balita dengan standar yang ditetapkan. Selain itu, mereka juga memberikan intervensi masalah gizi dan rujukan yang tepat, serta melakukan pencatatan dan pelaporan secara real time.
“Kami juga melakukan skrining ibu hamil dan calon pengantin, hal itu dilakukan untuk mengedukasi pencegahan stunting,” kata Titin.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh kader posyandu adalah masih kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya gizi anak.
Oleh sebab itu, mereka memberikan telur bagi balita yang berat badannya kurang sebagai salah satu langkah intervensi.
“Kita terus mengingatkan orang tua agar memberikan makanan yang bergizi, sebab bergizi itu tidak harus mahal,” jelas Titin.
Selain fokus pada gizi, kader posyandu juga memberikan imunisasi bagi bayi dan balita, serta penyuluhan rutin kepada orang tua. Tujuannya agar balita dapat tumbuh sesuai dengan tahap pertumbuhannya.
“Dalam kegiatan ini sebanyak 78 bayi dan balita dilakukan penimbangan dan pengukuran tinggi badan,” tambahnya.
Perjuangan kader posyandu di Desa Karangsari merupakan contoh nyata bahwa upaya penurunan angka stunting memerlukan kerja keras dan keterlibatan aktif dari masyarakat.
Melalui edukasi dan intervensi langsung, mereka berusaha mengatasi kurangnya kesadaran dan memperbaiki status gizi anak-anak di desa tersebut.
Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, para kader posyandu berharap dapat menciptakan generasi yang lebih sehat dan bebas dari masalah stunting.
Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi komunitas lainnya untuk turut serta dalam upaya menurunkan angka stunting di Indonesia. (King)