JAKARTA, AlexaNews.ID – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengumumkan niatnya untuk mundur dari Kabinet Indonesia Maju sebagai bentuk protes keras dan kritik moral.
Keputusan ini diambilnya menjawab pertanyaan anak muda Semarang dalam kegiatan “Tabrak Prof!” pada Selasa (23/1).
Calvin Leonard, politikus Partai Perindo, menanyakan tentang sikap Mahfud terkait saran dari calon Presiden Ganjar Pranowo untuk menghindari conflict of interest.
Ganjar menyarankan Mahfud untuk mundur dari jabatan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM (Menko Polhukam) demi menjaga pemilu agar berlangsung jujur dan adil.
Mahfud menyatakan, “Apa yang disampaikan Pak Ganjar ke publik sore ini adalah kesepakatan saya dan Pak Ganjar sejak awal bahwa saya pada saat yang tepat nanti pasti akan mengajukan pengunduran diri secara baik-baik.”
Ia menegaskan bahwa pengunduran dirinya sebagai contoh agar pejabat negara tidak menyalahgunakan jabatan dan fasilitas negara untuk kepentingan kampanye.
Mahfud menekankan bahwa ia tidak ingin menggunakan fasilitas negara dan meminta pemerintah daerah untuk tidak menjemput dan melayaninya ketika berkunjung ke daerah.
“Saya tidak mau menggunakan jabatan saya untuk fasilitas pemerintah,” ujarnya.
Dalam tanggapannya, Mahfud juga menekankan pentingnya memilih pemimpin yang tidak menyalahgunakan kekuasaan dan tidak menganggap fasilitas negara sebagai pemberian personal.
Ia berharap tanggal 14 Februari menjadi pengadilan rakyat untuk memilih pemimpin yang berkualitas. (PS)