Karawang, AlexaNews.ID – Pekerjaan normalisasi saluran irigasi di Desa Kedungjaya, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, menuai sorotan. Proyek yang menggunakan alat berat excavator ini diduga tidak memasang papan informasi anggaran dan mengabaikan keselamatan pengendara yang melintas. Akibatnya, jalan menjadi licin dan berpotensi menyebabkan kecelakaan, Senin (03/03/2025).
Dari hasil investigasi di lokasi, pengerjaan sudah berlangsung sejak 2 Maret 2025 hingga 3 Maret 2025. Namun, tidak ditemukan papan informasi proyek yang seharusnya menjadi standar transparansi anggaran. Selain itu, kondisi jalan yang licin akibat lumpur dari pengerukan sampah menimbulkan risiko bagi pengguna jalan.
Sekretaris Camat Cibuaya, Guruh, saat dikonfirmasi mengungkapkan bahwa proyek ini berada di bawah tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Karawang. “Kami dari Muspika hanya mengajukan ke Bupati, Bapenda, Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas PUPR Karawang. Pekerjaan ini tidak lama, kemungkinan selesai hari ini,” ujar Guruh.
Namun, saat ditanya soal keselamatan pengendara yang melintas, Guruh justru menilai bahwa kecelakaan bisa terjadi karena pengendara kurang hati-hati. Ketika didesak mengenai siapa yang bertanggung jawab jika terjadi insiden, ia mengalihkan pertanyaan ke Kepala Desa dan H. Ajun selaku pengawas proyek (MP).
Di sisi lain, H. Ajun mengklaim bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan trantib dan kepala desa terkait pengerjaan proyek ini. “Dari kemarin saya sudah mengatur dan menyampaikan ke trantib serta kepala desa,” ujarnya.
Seorang pengendara yang enggan disebutkan namanya mengaku khawatir dengan kondisi jalan yang licin dan tidak adanya rambu peringatan. “Jalannya penuh lumpur dan air. Harusnya ada rambu-rambu atau pengatur lalu lintas biar lebih aman. Proyek ini memang bagus, tapi keselamatan pengendara juga harus diperhatikan,” keluhnya.
Hingga berita ini dipublikasikan, belum ada keterangan resmi dari Kepala Dinas PUPR Kabupaten Karawang terkait proyek normalisasi irigasi yang disorot warga ini. (Ahmad Saleh)
