KARAWANG, alexanews.id – Ribuan orang yang mayoritas dari kaum millenial, geruduk Pemkab Karawang, Rabu 7 Juni 2023. Massa yang tergabung dalam Gerakan Penggaguran Remaja Karawang alias Geprek, menuntut agar Pemkab Karawang dengan Dinsnakernya peduli dan memperjuangkan para pengangguran di bumi Pangkal Perjuangan ini.
“Kami datang bersama seluruh pengangguran dari setiap kecamatan se-Kabupaten Karawang. Berjumlah kurang lebih 2.000 orang. Kami membawa sejumlah tuntutan untuk Disnakertrans dan Pemkab Karawang,” ujar Koordinator Aksi, Endang Macan Kumbang.
Kata Endang, ada beberapa tuntutan dalam aksi tersebut. Pertama, meminta Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Karawang perduli dan memperjuangkan para pengganguran di Kabupaten Karawang dan lebih mengutamakan lulusan SLTA/Sederajat usia 18-23 tahun.
Kedua, lanjut Endang, Pemkab Karawang diharapkan dapat membuka peluang kerja untuk warga lulusan SD, lulusan SMP, dan warga yang putus sekolah atau yang tidak mengenyam pendidikan, diutamakan usia 25 tahun ke atas.
“Pokoknya bagaimana caranya mereka, warga Kabupaten Karawang yang putus sekolah dan tidak bersekolah bisa bekerja. Jangan sampai jadi pengangguran. Tolong Pemkab Karawang harus perduli terhadap permasalahan ini,” tegasnya.
Sedangkan tuntutan ketiga, dalam memberikan infomasi lowongan pekerjaan kepada masyarakat, Pemkab Karawang telah memiliki sistem online melalui website Info Loker Karawang yang dapat di akses oleh seluruh masyarakat Kabupaten Karawang.
Namun, menurut Endang, sistem online tersebut belum maksimal. Masih banyak perusahaan yang tidak menggunakan sistem loker online melalui website
Info Loker Karawang.
Dalam hal ini, komunitas Geprek menuntut Disnakertrans dan Pemkab Karawang untuk memperbaiki dan memperketat aturan tersebut. Bahkan perusahaan yang tidak melaksanakan aturan tersebut harus diberikan sanksi.
“Perusahaan-perusahaan yang masih belum menerapkan info lokernya secara online di website Info Loker Karawang harus ditindak tegas dan diberi sanksi oleh Pemkab Karawang,” tuturnya.
Endang menegaskan kembali bahwa Pemkab Karawang harus memperjuangkan putra-putri Karawang agar dapat bekerja pada perusahaan yang berada di Kawasan Industri Karawang.
“Kami sangat mendesak Pemkab Karawang terkait perhatiannya terhadap pengguran. Karena, tingkat pengganguran di Kabupaten Karawang sudah mencapai 15%,” ucapnya.
Ia menyampaikan, komunitas Geprek sangat kecewa dengan Pemkab Karawang. Sebab pada saat mereka melakukan aksi unjuk rasa, tidak ada pihak dari Pemkab Karawang yang menemui atau melakukan audiensi dengan para peserta aksi unjuk rasa.
“Pemkab Karawang terkesan menghindar. Ini juga membuktikan bahwa Pemkab Karawang tidak perduli, tidak sayang terhadap penggangguran yang ada di Kabupaten Karawang,” ungkapnya.
Endang mengatakan, komunitas Geprek masih menunggu respon dari Pemkab Karawang terkait tuntutan dari komunitas Geprek.
“Kami akan menunggu respon dari Pemkab Karawang untuk beberapa hari kedepan. Apabila tidak ada respon atau tidak ada informasi apapun, kami akan melakukan aksi dengan massa yang lebih besar lagi,” pungkasnya. (Siska Purnama Dewi)