KARAWANG, AlexaNews.ID — Simpul Gerakan Anies For President (SIGA4P), sebuah kelompok relawan pendukung pasangan Anis Baswedan dan Muhaimin Iskandar, menggelar silaturahmi bersama tokoh masyarakat di Rengasdengklok pada Kamis (9/11/2023).
Pertemuan yang dihadiri oleh masyarakat sekitar ini fokus membahas tentang pertanian berkelanjutan, khususnya penggunaan pupuk organik tanpa pestisida.
Sekretaris Jenderal SIGA4P Komda Karawang, Wahyudin, menyampaikan bahwa sebagai bagian dari program kerja SIGA4P untuk mengantarkan Anies Baswedan sebagai Presiden RI, kelompok ini akan terus menjalin silaturahmi dengan berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, dan aliansi relawan Anies Baswedan lainnya.
“Sesuai dengan program kerja SIGA4P, kami akan terus berkomunikasi dengan masyarakat untuk mendukung Anies Baswedan sebagai calon Presiden. Kami berharap dapat bersinergi dengan berbagai elemen masyarakat untuk mencapai tujuan bersama,” ungkap Wahyudin.
Wahyudin menekankan bahwa SIGA4P merupakan kelompok relawan independen yang tidak terikat atau berafiliasi dengan partai politik manapun.
Namun, kelompok ini tetap berkomitmen untuk bersinergi dengan partai-partai pendukung Anies Baswedan demi meraih kemenangan di Pemilihan Presiden 2024.
“Dalam menjalankan aktivitas kami, SIGA4P akan terus bersinergi dengan partai-partai pengusung Anies Baswedan untuk bekerja sama dan memenangkan pasangan Anies Baswedan dan Cak Imin di Pilpres 2024,” tegas Wahyudin.
Pada kesempatan tersebut, Wahyudin juga mengungkapkan bahwa dirinya tidak lagi menjadi kader Partai Gelora dan telah menarik dukungan ke partai tersebut.
Saat ini, fokusnya sepenuhnya diarahkan untuk bersama SIGA4P memenangkan Anies Baswedan sebagai Presiden RI.
Dalam diskusi, salah satu tokoh masyarakat, Suyono, menyampaikan pengalamannya dalam menggunakan pupuk organik.
Ia mengungkapkan keberhasilannya dalam meningkatkan hasil panen hingga sembilan ton per hektar dengan menggunakan pupuk organik. Menurutnya, penggunaan pupuk organik menjadi solusi di tengah khawatirnya terhadap pencabutan subsidi pupuk yang dapat menyebabkan kerugian bagi petani. (Bodong)