SERGAI, Alexanews.id – Banjir besar kembali melanda Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara, setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut dan menyebabkan tanggul Sungai Jatayu serta Sei Belutu jebol. Bencana ini membuat ribuan rumah terendam dan memaksa puluhan ribu warga terdampak sejak Senin (1/12/2025).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sergai mencatat total 18.331 kepala keluarga (KK) di 11 kecamatan masuk dalam data terdampak banjir. Sebaran wilayah yang terendam antara lain Sipispis 83 KK, Tebing Syahbandar 452 KK, Dolok Masihul 819 KK, Perbaungan 1.586 KK, Teluk Mengkudu 535 KK, Pantai Cermin 137 KK, Sei Rampah 4.804 KK, Tebing Tinggi 266 KK, Tanjung Beringin 6.585 KK, Bandar Khalipah 1.841 KK, dan Sei Bamban 1.223 KK.

Plt Kepala BPBD Sergai, Abdul Rahman Purba, mengatakan bahwa Tanjung Beringin menjadi wilayah dengan dampak paling berat akibat derasnya arus banjir.

“Laporan sementara ada 18.331 KK terdampak banjir di 11 kecamatan. Saat ini wilayah yang paling terdampak yakni Kecamatan Tanjung Beringin,” ujarnya.

Untuk mempercepat proses evakuasi, BPBD telah mengerahkan 27 perahu LCR yang ditempatkan di sejumlah titik rawan guna membantu warga yang kesulitan keluar dari rumah mereka.

“Total ada 27 perahu LCR di lokasi banjir untuk membantu evakuasi warga atau mereka yang membutuhkan perahu,” terang Rahman.

Keberadaan perahu karet dari BPBD sangat dirasakan manfaatnya oleh warga. Toni, Kepala Dusun 1 Cempedak Lobang, Kecamatan Sei Rampah, mengatakan banyak warga yang masih bertahan sehingga akses perahu sangat dibutuhkan.

“Terbantu sekali bisa evakuasi, karena masih banyak warga yang bertahan di lokasi banjir, terutama di Dusun 1,” ungkapnya.

Namun terbatasnya jumlah perahu karet membuat sebagian warga membuat perahu darurat dari batang pisang dan ban mobil untuk digunakan dalam aktivitas sehari-hari.

“Perahu dari batang pisang dan ban mobil itu dibuat warga untuk aktivitas pribadi, karena perahu karet diprioritaskan untuk evakuasi masyarakat,” tambahnya.

Hingga saat ini, ketinggian air di beberapa wilayah masih cukup tinggi. BPBD bersama petugas gabungan terus melakukan pemantauan dan penanganan darurat untuk memastikan keselamatan warga. [Sutrisno]

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.