Klungkung, AlexaNews.ID – Aktivis lingkungan, Ferry Dharmawan, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kondisi akses jalan di Nusa Penida yang rusak parah. Ia meminta kejaksaan setempat untuk menyelidiki transparansi penggunaan retribusi masuk area wisata Pulau Nusa Penida sebesar Rp25 ribu yang dikenakan kepada setiap pengunjung.
“Setiap pengunjung diminta membayar Rp25 ribu, namun jalan masuk ke pulau masih dibiarkan rusak. Ini sangat aneh,” kata Ferry Dharmawan, Sabtu (27/07/24).
Kerusakan akses jalan tidak hanya terjadi di pintu masuk pulau akibat abrasi, tetapi juga di beberapa titik di dalam pulau. Jalan yang rusak dan sempit membutuhkan perbaikan dan pelebaran segera. Selain itu, minimnya penerangan di malam hari menambah risiko kecelakaan.
Pemilik rental sepeda motor di sekitar Nusa Penida, Niluh (35) juga mengungkapkan bahwa banyak wisatawan terjatuh akibat jalan yang rusak.
“Banyak wisatawan yang jatuh karena kondisi jalan yang buruk,” ujar salah seorang pemilik rental sepeda motor bernama Niluh.
Pantauan media menunjukkan bahwa jalan dari dermaga menuju pulau rusak parah akibat abrasi sepanjang sekitar 200 meter tanpa tanda-tanda perbaikan. Ironisnya, di tengah kerusakan ini, petugas tetap sibuk menarik retribusi dari pengunjung.
“Pengunjung merasa kecewa karena infrastruktur jalan tidak mendukung kenyamanan dan keselamatan mereka, padahal mereka sudah membayar retribusi,” tambah Ferry.
Ferry Dharmawan berharap, dengan adanya penyelidikan dari kejaksaan, transparansi penggunaan dana retribusi dapat terwujud dan perbaikan infrastruktur jalan di Nusa Penida segera dilaksanakan.
“Kami mendesak pihak terkait untuk segera bertindak dan memperbaiki kondisi ini demi kenyamanan dan keselamatan wisatawan,” tutupnya. (Ega Nugraha)