Tubaba, AlexaNews.ID – Kegiatan promosi pameran Lampung Craft Tahun Anggaran 2023 yang diadakan oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Tulang Bawang Barat kembali disorot. Terdapat dugaan mark-up dalam anggaran promosi tersebut, yang disebut digunakan sebagai perjalanan dinas (SPPD) bagi Penjabat (PJ) Bupati Tubaba.
Kiyoko, pemilik CV Atu Qu yang menjadi pihak ketiga penyedia jasa, mengakui bahwa kegiatan tersebut lebih banyak berfokus pada perjalanan dinas dan pameran. “Itu hanya perjalanan dinas dan pameran, sifatnya pembinaan bagi IKM dan UMKM. Pelaku IKM/UMKM juga dibawa ke pameran untuk memamerkan hasil karya mereka,” ungkap Kiyoko saat dikonfirmasi.
Kepala Bidang Industri Diskoperindag, Muli, juga membenarkan bahwa kegiatan tersebut memang mencakup belanja promosi dan SPPD bagi PJ Bupati serta timnya. “Belanja promosi itu termasuk SPPD untuk tim, seperti hotel, pesawat, makan minum, hingga sewa dan display. Ini kegiatan ibu PJ Bupati, Kadis, dan saya sendiri,” ujar Muli pada 6 September 2024.
Namun, Muli juga mengungkapkan bahwa setiap tahunnya kegiatan ini selalu merugi atau nombok. “Setiap tahun kami selalu nombok untuk kegiatan ini. Jika dijelaskan secara detail, angkanya tidak sesuai dengan anggaran yang ada,” tambahnya.
Di sisi lain, Muli juga menyoroti bahwa beberapa produk lokal, seperti anyaman dari pengrajin asal Gedung Ratu, belum memenuhi standar promosi. “Produk anyaman dari Gedung Ratu tidak bisa sebagus produk lain. Oleh karena itu, kami selalu menyerahkan kembali materi produk kepada pengrajin untuk dipoles lebih baik agar lebih laku di pasaran,” jelasnya.
Kegiatan Lampung Craft merupakan ajang promosi untuk memamerkan produk-produk unggulan dari IKM dan UMKM di Provinsi Lampung. Namun, adanya dugaan penyimpangan anggaran dan keluhan tentang standar produk lokal menjadi perhatian publik. (Angga)