AlexaNews

Bukan lewat Simsalabim Puncak Sempur Berubah jadi Kawasan Wisata, Begini Sejarahnya

KARAWANG, AlexaNews.ID – Kabupaten Karawang kini memiliki kawasan wisata alam dengan magnet yang sangat kuat untuk menarik wisatawan. Kawasan tersebut bernama Puncak Sempur, berlokasi di Desa Cintalaksana, Kecamatan Tegalwaru. Bukan proses instan menyulap Puncak Sempur menjadi kawasan wisata. Ada proses panjang, yang dimulai dari era kepemimpinan kepala desa periode 2001-2008.

“Dulu kawasan Puncaksempur hanya merupakan padang dan hutan. Untuk menuju kawasan ini, warga harus berjuang keras menempuh jalan terjal dan menyisakan semak belukar,” ujar Maman Yasa, mantan Kepala Desa (Kades) Cintalaksana periode 2001-2008, saat berbincang dengan media ini, Kamis 17 Agustus 2023, di rurmahnya.

Sosok yang akrab disapa Lurah Kimong ini menuturkan, kala itu, warga yang akan mengangkut hasil ladangnya, seperti pisang, turubuk, dan singkong harus memanggulnya hingga ke pasar.

Itu dilakukan, kata dia, karena di wilayah tersebut belum ada akses jalan. “Dulu, tak ada transportasi yang bisa menggapai kawasan Puncaksempur. Kondisinya sangat jauh berbeda dengan saat ini,” lanjut Lurah Kimong.

Lurah Kimong kemudian mengajukan usulan ke Pemkab Karawang untuk pembangunan jalan. Namun usulan itu tak lantas berbuah hasil. Hingga dirinya lengser, pembangunan jalan itu tak kunjung terlaksana.

Hingga kepemimpinan di Desa Cintalaksana berganti ke Ade Witarsa (periode 2008-2021/dua periode). “Kami harus bekerja keras. Terlebih, kami memiliki wilayah yang merupakan kampung tertinggi di Karawang,” ujar Ade Witarsa, yang ditemui media ini, Kamis 17 Agustus 2023.

Di era kepemimpinan Ade Witarsa, mulai ada pembabatan atau pembukaan akses, namun masih secara manual. Dia pun harus bekerja keras untuk mewujudkan ada akses jalan ke Puncaksempur bahkan hingga ke kampung tertinggi, bernama Calincing.

Dia kemudian membuat proposal global dan diajukan ke Pemkab Karawang, agar bisa membangun berbagai sarana dan prasarana di Puncaksempur. Terlebih akses jalan hingga ke kampung tertinggi.

“Saya cemburu, wisatawan banyak berkunjung ke Curug Cigentis, Puncak Pinus dan Grand Canyon yang ada di Desa Mekarbuana. Saya bepikir bagaimana cara agar wisatawan pun mau berkunjung ke Cintalaksana,” katanya.

Awalnya, lanjut dia, pihak Pemdes Cintalaksana meminta Pemkab Karawang membangun jalan menuju sebuah Dusun tepencil di desanya. Namun, setelah akses mulai terbuka, dia melihat ada pontensi wisata di titik Datar Kopi yang kini malah disebut sebagai Puncaksempur.

“Nah pontensi tersebut diajukan ke Pemkab Karawang yang menjadikan daerah Datar Kopi sebagai lokasi berkemah,” katanya.

Kampung Datar Kopi, kata dia, berlokasi tepat di kawasan yang kini berdiri Cafe Kopi Hideung. “Ada kabar beredar terkait dusun fiktif. Saya katakan itu hoaks! Dan saya bisa mempertanggung jawabkan secara hukum. Yang sebenarnya, dusun di sana itu ada. Namanya Dusun Tiga. Penduduknya juga ada. Dan Dusun Tiga itu lokasinya tepat di Kopi Hideung,” kata Ade Witarsa.

Ade Witarsa memaparkan, listrik PLN baru masuk Puncak Sempur di tahun 2012. Lalu 2013 masuk air bersih. “Setelah mulai menggeliat dan ada pembangunan, kemudian berdirilah parkiran yang berada di dekat lokasi kemping atau Kopi Hideung. Parkiran itu atas usulan warga dan dibangun di lahan pribadi milik warga,” ujar Ade Witarsa.

Dari sana, lanjut Ade Witarsa, berdirilah warung-warung di area tempat parkir itu. Termasuk, dibangun mushola. “Dan itu berada di lahan pribadi warga, bersertifikat. Hingga kemudian lahan itu kini dibeli oleh seorang pengusaha, sekaligus di area sekitar itu berdiri Kafe Kopi Hideung,” katanya. (Jibay)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!