KARAWANG, AlexaNews.ID — Ketika sebuah kontroversi mewarnai proyek rumah relokasi di Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, sorotan tertuju pada Camat Cibuaya yang awalnya bungkam.
Namun, pada 10 Juli 2023, Camat Agus Somantri akhirnya memecahkan keheningan dan memberikan penjelasan terkait tindakan tegas yang diambil terhadap proyek senilai miliaran rupiah tersebut.
“Bukan bungkam tadi saat dikonfirmasi, saya belum berada di lokasi. Setelah itu, saya segera menuju lokasi bersama Kepala Desa Cemarajaya. Begitu sampai di sana, saya langsung memberikan teguran kepada pihak pemborong, menyampaikan pentingnya pemasangan papan informasi proyek, dan mengingatkan para pekerja untuk menggunakan alat pelindung diri, termasuk helm,” ungkap Camat Cibuaya, Agus Somantri.
Camat Agus Somantri melanjutkan, “Kata pihak pemborong, papan informasi akan segera dipasang, namun saat saya pulang, papan informasi tersebut belum terlihat terpasang.”
Kepala Desa Cemarajaya, Rudi Candia, juga mengonfirmasi tindakan tegas yang diambil oleh Camat Cibuaya.
“Iya, Camat Cibuaya bersama saya telah memberikan teguran langsung kepada pihak pemborong agar papan informasi proyek segera dipasang. Pihak pemborong mengatakan akan memasangnya hari ini,” jelas Rudi Candia.
Jumhata, Ketua Pemuda Panca Sila Kecamatan Cibuaya, turut memberikan pandangannya, “Saya sendiri sempat mengecek lokasi untuk melihat apakah papan informasi proyek sudah dipasang atau belum. Sayangnya, masih belum terlihat papan informasi tersebut. Namun, pihak pemborong mengatakan bahwa papan informasi akan dipasang hari ini.”
Sebelumnya, terdapat beberapa kekurangan dalam pelaksanaan proyek ini. Selain papan informasi yang belum terpasang, para pekerja juga terlihat tidak menggunakan perlindungan seperti helm saat bekerja.
Konsultan dari Dinas PRKP Karawang, Azkar, mengungkapkan, “Sudah satu minggu sejak pengerjaan dimulai, dan saya sudah mengingatkan pihak pemborong agar segera memasang papan informasi proyek. Namun, pihak pemborong mengatakan bahwa papan informasi tersebut masih berada di Jakarta. Proyek ini dikerjakan oleh CV Tri Tunggal dengan anggaran sekitar 4 miliar lebih.”
Polemik ini menyoroti pentingnya koordinasi yang baik antara pihak terkait dalam pelaksanaan proyek konstruksi.
Masyarakat dan berbagai pihak yang peduli tetap mengharapkan agar permasalahan ini dapat segera diselesaikan demi kelancaran proyek serta keselamatan pekerja yang terlibat. (Ahmad Saleh)