Karawang, AlexaNews.ID – Pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di eks lahan pasar Rengasdengklok telah menghabiskan anggaran hampir Rp. 6,6 milyar dalam dua tahap pembangunan.
Namun, sayangnya, kondisi RTH tersebut terlihat kumuh dan tidak terawat, menimbulkan dugaan bahwa tidak ada pemeliharaan atau perawatan yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Karawang.
Pantauan AlexaNews.ID di lokasi bangunan RTH mengungkapkan pemandangan yang memprihatinkan. Bangunan tersebut dipenuhi dengan rumput liar, dan beberapa tanaman atau pohon yang dibeli dengan anggaran daerah juga banyak yang layu dan mati. Sebagai akibatnya, RTH ini terkesan mangkrak dan belum bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
Seorang warga, yang diidentifikasi sebagai AY, menyayangkan kondisi RTH tersebut. Menurutnya, proyek ini dimulai pada tahun 2022 dengan pembangunan pagarnya saja, kemudian dilanjutkan pada tahun 2023 dengan anggaran hampir 4 milyar.
Namun, ia merasa heran mengapa proyek ini tetap tidak selesai dan mengkritik konsep serta profesionalitas dalam pelaksanaannya.
AY juga mengekspresikan kekecewaannya terhadap pemborosan anggaran oleh pemerintah. Menurutnya, dengan begitu besarnya anggaran yang dialokasikan, kondisi RTH yang terlihat kumuh dan tidak terawat sangat disayangkan.
Ia menegaskan bahwa pembangunan RTH menggunakan uang APBD dari rakyat, sehingga seharusnya tidak boleh dibiarkan terbengkalai seperti ini.
Keadaan RTH yang terlantar ini menunjukkan pentingnya pengelolaan proyek pembangunan secara efisien dan efektif, serta perlunya transparansi dalam penggunaan anggaran publik.
Hal ini juga mengingatkan bahwa tindakan pemeliharaan dan perawatan adalah kunci untuk menjaga investasi pembangunan agar memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. (Ahmad Yusup Tohiri)
