AlexaNews

Kasus Bullying di MTS Telagasari, Karawang, Menyita Perhatian Ketua Karawang Monitoring Group

KARAWANG, AlexaNews.ID – Istilah bullying atau perundungan semakin menjadi perhatian publik, terutama ketika melibatkan anak-anak di lingkungan sekolah.

Salah satu kasus yang mencuat adalah perundungan di salah satu Madrasah Tsanawiyah (MTS) di Telagasari, Karawang.

Ketua Karawang Monitoring Group (KMG), Imron Rosadi, mengecam keras praktek bullying yang terjadi di MTS Telagasari.

Kasus ini tidak hanya melibatkan kata-kata olokan verbal, tetapi juga mencakup tindakan fisik yang merugikan korban.

Sayangnya, menurut laporan, kasus seperti ini seringkali tidak mendapatkan penanganan yang memadai di sekolah.

Imron Rosadi mengungkapkan keprihatinannya terhadap kasus perundungan ini.

“Kenapa ini mesti terjadi di wilayah kami? Itu kan domain kepala sekolah dan guru-guru yang tugas sekolah,” ujar Imron.

Ketua KMG mendapatkan laporan langsung dari korban bully, seorang siswi berinisial VAS, yang berbagi pengalaman pahitnya dengan Imron.

Imron menuturkan bahwa VAS, yang duduk di kelas 8D, menjadi korban ejekan verbal yang merendahkan dan bahkan mengarah kepada pelecehan.

Imron melanjutkan, “Korban bully secara verbal di kata-katain seperti bebek dan tarif harga RP 5.000 semalam. Ini ejekan yang berlebihan dan keterlaluan serta menjurus ke sifat pelecehan.”

Sifat verbal ini juga diiringi dengan tindakan fisik, seperti dilempari batu oleh kakak kelasnya.

Imron bertanya-tanya mengapa tindakan semena-mena ini bisa terjadi di kalangan siswa.

Imron menegaskan bahwa pihak orang tua VAS sudah melakukan mediasi dengan kepala sekolah dan melaporkan perlakuan semena-mena tersebut.

Namun, jawaban yang diberikan oleh kepala sekolah dinilai singkat dan kurang memadai. Bahkan, seorang guru BP turut melontarkan kalimat yang kurang mendukung kepada VAS.

Ketua KMG menekankan bahwa bullying adalah praktik yang sangat dikecam di negara ini. Ia meminta pertanggungjawaban pihak sekolah, karena ini adalah kewajiban mereka untuk menangani masalah seperti ini dengan serius.

Imron akan berkoordinasi dengan pihak sekolah dan melanjutkan masalah ini ke instansi terkait, seperti Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama Karawang.

Perlakuan semena-mena seperti ini harus mendapatkan tindak lanjut yang serius agar keamanan dan kenyamanan anak-anak di sekolah tetap terjaga. (Bodong)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!