PURWAKARTA, AlexaNews.ID – Menjelang Pilkada Purwakarta 2024, beredar opini di media sosial yang menuding adanya konspirasi antara kader Nahdlatul Ulama (NU) dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Spekulasi ini mencuat setelah sejumlah pengurus NU dikabarkan mendukung pasangan calon Yadi Rusmayandi dan Pipin Sopian, yang diusung oleh PKS dan Partai NasDem.
Ketua PCNU Purwakarta, KH. Ahmad Anwar Nasihin, akhirnya buka suara untuk meluruskan tudingan tersebut. Ia menegaskan bahwa NU tidak berafiliasi dengan partai politik mana pun dan tetap berada pada jalur organisasi yang independen.
“Saya tidak mau menanggapi persoalan fitnah bahwa NU melakukan konspirasi politik dengan PKS dan Persis. Intinya, NU punya jalur dan aturan masing-masing yang tidak bisa disamakan dengan ormas lain,” ujar KH. Ahmad Anwar Nasihin, Rabu (13/11/2024).
Kehadiran Ketua PCNU di Acara Aljata
Opini tersebut semakin mencuat setelah KH. Ahmad Anwar Nasihin hadir di acara Halaqoh dan Bahtsul Masail yang diselenggarakan oleh Aliansi Ajengan Purwakarta (Aljata) pada 12 November 2024 di Hotel Harper. Kehadirannya sempat dikaitkan dengan dukungan terhadap pasangan calon tertentu.
Namun, Ketua PCNU menjelaskan bahwa kehadirannya semata-mata sebagai bentuk penghormatan kepada ulama yang mengundang, tanpa maksud politik apa pun.
“Saya akan hadir jika diundang oleh siapa pun, karena sebagai Ketua PCNU, saya harus berlaku adil terhadap semua calon bupati dan wakil bupati, apalagi mereka adalah kader NU,” jelasnya.
KH. Ahmad Anwar Nasihin menegaskan bahwa dirinya tidak terlibat dalam deklarasi maupun kegiatan kampanye saat menghadiri acara tersebut.
“Saya hanya menghadiri pembukaan, setelah itu saya pulang. Itu bentuk penghormatan kepada Habib Abdullah sebagai koordinator acara,” tambahnya.
NU: Milik Semua Masyarakat Purwakarta
Ketua PCNU juga menegaskan bahwa Nahdlatul Ulama adalah milik semua masyarakat, bukan kelompok atau partai tertentu. Ia mengajak semua pasangan calon untuk meraih dukungan warga Nahdliyyin dengan cara yang positif dan sesuai prinsip masing-masing.
“NU ini milik semua masyarakat, bahkan milik semua calon. Silakan raih suara warga Nahdliyyin dengan cara yang baik,” tegasnya.
Pesan untuk Warga Nahdliyyin
KH. Ahmad Anwar Nasihin berharap klarifikasi ini dapat meredakan spekulasi dan memberi pemahaman kepada warga Nahdliyyin untuk menentukan pilihan berdasarkan penilaian objektif.
“Jangan mudah terpengaruh isu-isu politik yang bisa memecah belah. Kita tetap pada prinsip NU, yang independen dan berkhidmat untuk umat,” tutupnya.
Dengan sikap ini, Ketua PCNU Purwakarta berharap Pilkada 2024 berjalan damai tanpa adanya polarisasi yang merugikan masyarakat. (King)