Bali, AlexaNews.ID – Kondisi akses masuk ke Nusa Penida kini memprihatinkan. Ironisnya, meski kondisi infrastruktur jalan rusak parah, petugas tetap sibuk menarik retribusi dari para pengunjung.
Kondisi ini diungkapkan oleh sejumlah pengunjung yang menggambarkan akses masuk Nusa Penida sebagai “parah”. Pantauan media pada Kamis (25/7/2024) menunjukkan jalan dari dermaga menuju pulau tersebut rusak parah akibat abrasi sepanjang sekitar 200 meter, tanpa tanda-tanda perbaikan.
Di tengah kerusakan ini, petugas retribusi masih terlihat sibuk menarik tarif sebesar Rp25 ribu dari setiap pengunjung yang masuk ke Nusa Penida.
“Saya menyesalkan adanya pungutan tersebut. Bukan apa-apa, kalau diimbangi dengan perawatan dan perbaikan infrastruktur, itu tidak masalah. Tapi kenyataan yang terjadi tidak seperti itu. Jalanan di akses Nusa Penida seolah dibiarkan tanpa perbaikan,” ujar Putu Suciawan, seorang tokoh dan pengusaha di Nusa Penida.
Putu menjelaskan bahwa kerusakan jalan akibat abrasi sudah terjadi selama bertahun-tahun. Padahal, jalan tersebut merupakan wajah Nusa Penida yang seharusnya memberikan kenyamanan kepada tamu dan turis.
“Wacana perbaikan sudah sering dilakukan, seperti pengukuran-pengukuran. Tapi realisasinya tak kunjung ada,” tambahnya.
Putu mendesak agar pemerintah daerah setempat bertindak adil. Dia menekankan perlunya perbaikan dan perawatan infrastruktur seiring dengan penarikan retribusi pariwisata sebesar Rp25 ribu per pengunjung.
“Kami bukan menolak retribusi, tapi harus ada keseimbangan. Jangan hanya menarik dan memungut, tapi juga harus ada pergerakan nyata berupa perbaikan dan perawatan infrastruktur,” tegas Putu Suciawan.
Situasi ini menunjukkan perlunya perhatian lebih dari pemerintah daerah untuk memperbaiki kondisi infrastruktur di Nusa Penida demi kenyamanan dan kepuasan para pengunjung. (Jibay)