Cirebon, AlexaNews.ID – Sebanyak 785 warga binaan di Lapas Khusus Narkotika Kelas II Cirebon dipastikan akan menyalurkan hak suara mereka dalam Pilkada Serentak 2024 pada Rabu, 27 November. Dua tempat pemungutan suara (TPS) telah disiapkan di dalam lapas untuk memfasilitasi warga binaan yang memiliki KTP Kabupaten Cirebon dan Jawa Barat.
Ketua KPU Kabupaten Cirebon, Esya Karina Puspawati, menegaskan bahwa pihaknya telah memastikan warga binaan mendapatkan hak yang sama untuk memilih calon Bupati dan Wakil Bupati Cirebon serta Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat.
“Seluruh logistik untuk pemungutan suara telah tiba di Lapas Narkotika Gintung Cirebon. Dua TPS khusus, yaitu TPS 901 dan TPS 902, telah disiapkan di dalam lapas,” ujar Esya dalam keterangannya, Selasa (26/11/2024), usai menyerahkan logistik pemilu di Lapas Narkotika Cirebon.
Dari total 1.044 warga binaan, 785 orang tercatat dalam daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pilkada 2024.
Kesiapan Lapas dan Pengamanan
Kepala Lapas Khusus Narkotika Kelas II Cirebon, Ramdani Boy, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan persiapan maksimal menjelang pelaksanaan pemungutan suara. Pengamanan berlapis akan diterapkan, melibatkan petugas lapas, TNI, dan Polri untuk memastikan kelancaran proses pemungutan dan penghitungan suara.
“Kesiapan kami di H-1 berjalan lancar. Jumlah DPT sudah diverifikasi, berita acara dengan KPU telah dibuat, dan serah terima logistik sudah selesai. Tinggal menunggu pelaksanaannya besok,” jelas Ramdani.
Ramdani juga menekankan pentingnya partisipasi warga binaan sebagai bagian dari warga negara Indonesia dalam pesta demokrasi. “Warga binaan tetap memiliki hak untuk ikut berkontribusi dalam pemilihan pemimpin daerah, baik untuk Pilbup Cirebon maupun Pilgub Jawa Barat,” tambahnya.
Fasilitas dan Dukungan
KPU Kabupaten Cirebon bekerja sama dengan pihak lapas memastikan fasilitas pemilu di dalam lapas berjalan sesuai prosedur. Pengawasan ketat juga dilakukan untuk menjaga keamanan dan kerahasiaan suara para pemilih.
Pilkada Serentak 2024 di Lapas Narkotika Kelas II Cirebon menjadi salah satu bentuk inklusivitas dalam demokrasi, di mana setiap warga negara, termasuk warga binaan, diberikan kesempatan untuk menggunakan hak pilih mereka secara adil dan aman.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan proses pemungutan suara di lapas ini dapat berjalan lancar tanpa hambatan. (Johan)