KARAWANG, AlexaNews.ID – Dua pekerja PT Monokem Surya, Kasyanto (29) dan Ahmad Lutfi Pamungkas (27), meninggal dunia setelah menjadi korban ledakan smelter titanium yang terjadi di perusahaan tersebut.
Ledakan yang terjadi pada Senin pagi (16/12/2024) di Jalan Raya Rengasdengklok, Desa Amansari, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, menyebabkan kedua korban mengalami luka bakar serius yang menutupi hampir seluruh tubuh mereka.
Keduanya sempat mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Primaya Karawang, namun akhirnya menghembuskan napas terakhir pada Selasa (17/12/2024). Selain Kasyanto dan Ahmad Lutfi, seorang pekerja lainnya masih dirawat di RS Hastin Rengasdengklok akibat luka bakar sekitar 10 persen.
Ketua Karang Taruna Kecamatan Rengasdengklok, Agus Ginanjar, yang akrab disapa A Gingin, menyampaikan keprihatinannya atas insiden tersebut. Ia menduga ledakan ini terjadi akibat kelalaian perusahaan.
“Kami mendesak Pemerintah Kabupaten Karawang melalui dinas terkait untuk segera mengevaluasi penerapan standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di PT Monokem Surya. Hal ini penting untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang,” tegasnya.
Agus juga meminta pihak perusahaan untuk bertanggung jawab sepenuhnya kepada keluarga korban, baik secara moral maupun finansial.
“Tragedi ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan dan penegakan aturan K3, terutama di sektor industri yang memiliki risiko tinggi seperti ini,” tambahnya.
Investigasi dan Langkah Lanjutan
Hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari pihak PT Monokem Surya terkait penyebab pasti ledakan. Insiden ini menjadi sorotan masyarakat setempat yang mendesak pemerintah dan pihak terkait untuk memperketat pengawasan terhadap penerapan K3, khususnya di sektor industri.
Diharapkan, langkah-langkah konkret segera diambil untuk memastikan keselamatan pekerja, sekaligus memberikan keadilan kepada keluarga korban. (Ahmad Yusup Tohiri)