Karawang, AlexaNews.ID – Proyek peningkatan jalan Cilebar-Betok Mati di Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, menuai sorotan tajam dari Ketua Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) DPC Karawang, Yanto, SH, yang akrab disapa Panji Sundara.
Pasalnya, proyek dengan anggaran Rp3,6 miliar itu mangkrak meski waktu pelaksanaan yang ditentukan selama 160 hari kalender telah habis.
“Proyek ini dimulai sejak Juli 2024 dan seharusnya selesai pada Desember 2024. Namun, saat saya tinjau langsung ke lokasi pada 12 Januari 2025, kondisi jalan masih sama sekali tidak menunjukkan perkembangan signifikan,” ungkap Panji pada Rabu (15/01/25).
Menurutnya, keterlambatan ini sangat tidak dapat diterima, terutama mengingat anggaran besar yang telah digelontorkan.
“Saya juga sudah konfirmasi ke pihak pemborong, mereka mengaku dana sudah banyak keluar, tapi pekerjaan masih amburadul seperti ini. Sebagai kontrol sosial, kami wajib mengawal proyek ini agar tidak melanggar aturan,” tambahnya.
Ketua DPC LAKI Karawang memastikan pihaknya akan melanjutkan temuan ini ke Kejaksaan Negeri Karawang.
“Proyek ini jelas melanggar administrasi dan hukum yang berlaku. Kami akan pastikan ini diluruskan dan ditindaklanjuti hingga tuntas,” tegas Panji.
Senada dengan itu, Darul, perwakilan dari DPP LAKI, menyatakan dukungannya terhadap langkah DPC Karawang.
“Kami mendukung penuh DPC Karawang untuk melaporkan temuan ini ke Kejaksaan Negeri. Berdasarkan pantauan, progres proyek ini baru mencapai 20 persen, padahal sudah melewati batas waktu pelaksanaan,” ujar Darul.
Lebih lanjut, Panji mengungkapkan rasa kecewanya karena tidak berhasil menemui Kepala Dinas dan Sekretaris Dinas terkait untuk menyampaikan laporan ini secara langsung. “Saat saya coba menemui mereka, keduanya tidak ada di tempat. Padahal, komunikasi langsung ini penting untuk menyelesaikan permasalahan dengan segera,” kata Panji.
LAKI berkomitmen untuk terus mengawal kasus ini hingga ada tindakan nyata dari aparat penegak hukum. “Kami akan memastikan setiap pelanggaran yang merugikan masyarakat dan keuangan negara mendapat perhatian serius,” pungkas Panji.
Pihak kontraktor sudah dihubungi melalui sambungan WhatsApp untuk mengklarifikasi masalah ini. Namun yang bersangkutan belum merespons hingga berita ini diterbitkan. (Ega Nugraha)