Karawang, AlexaNews.ID – Stephanie Sugianto, korban dugaan pemalsuan tanda tangan dalam Surat Keterangan Waris (SKHW), mengungkapkan bukti baru terkait kasus tersebut.
Stephanie menyatakan bahwa bukti ini mengarah pada pengalihan aset PT Ekspedisi Muatan Kapal Laut Bimajaya Mustika ke PT Ekspedisi Muatan Kapal Laut Bima Jaya Manggala, yang diduga melibatkan kakak dan adiknya, Dandy dan Ferline Sugianto.
Dalam keterangannya usai persidangan di Pengadilan Negeri Karawang, Senin (12/8/2024), Stephanie menyebut bahwa tanda tangan yang dipalsukan tersebut digunakan untuk membuat seolah-olah seluruh ahli waris, termasuk dirinya, sepakat menyerahkan seluruh saham perusahaan kepada Dandy dan Ferline.
“Awalnya dari pemalsuan tanda tangan saya di SKHW, lalu muncul akta pernyataan keputusan rapat yang seolah-olah saya setuju memberikan seluruh saham kepada Dandy dan menjual saham Edi Budiono kepada Ferline,” ungkap Stephanie.
Stephanie juga menegaskan bahwa langkah hukumnya bukan semata-mata karena warisan, melainkan terkait pemalsuan tanda tangan yang berdampak pada pengalihan aset.
Menurutnya, aset PT Ekspedisi Muatan Kapal Laut Bimajaya Mustika kini telah dikuasai oleh PT Ekspedisi Muatan Kapal Laut Bima Jaya Manggala, perusahaan yang baru didirikan pada tahun 2021.
“Bukan soal harta warisan. Ini masalah pidana pemalsuan tanda tangan yang dimanfaatkan untuk mengalihkan aset. Saya tidak akan tinggal diam,” tegas Stephanie.
Perkara ini telah memasuki sidang kedelapan, dengan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Sukanda dari Kejaksaan Tinggi Jawa Barat yang mengindikasikan bahwa bukti baru ini bisa diperhitungkan dalam proses hukum terhadap terdakwa Kusumayati, yang juga ibu kandung dari Dandy dan Ferline.
“Kemungkinan bukti baru ini bisa dipertimbangkan dalam tuntutan, walaupun berada di luar alat bukti utama,” ujar Sukanda.
Stephanie menambahkan bahwa setiap upaya perdamaian selalu gagal, diduga karena pihak terdakwa tidak ingin pengalihan aset terbongkar.
Kini, Stephanie berencana membawa kasus ini ke ranah hukum yang lebih luas untuk mendapatkan keadilan yang sepatutnya. (King)
