KARAWANG, AlexaNews.ID — Sumarni, seorang warga yang bekerja di luar negeri selama belasan tahun demi mewujudkan cita-citanya untuk membangun rumah, kini merasa kecewa.
Rumah yang baru selesai dibangun beberapa bulan lalu mengalami kerusakan, dimulai dari pagar dan dinding. Kekecewaan Sumarni semakin mendalam karena rumahnya diduga menjadi korban dampak peledakan yang dilakukan oleh Pertamina.
“Saya bekerja keras di luar negeri untuk mewujudkan rumah impian saya. Namun, sekarang malah merasakan kekecewaan karena rumah yang baru selesai dibangun mengalami kerusakan, terutama pada pagar dan dinding,” ujar Sumarni kepada awak media.
Salah satu warga yang juga terdampak, mengatakan bahwa rumahnya retak-retak setelah peledakan oleh Pertamina.
Meskipun sudah melapor kepada Pertamina, hingga 15 hari lebih sejak kejadian, belum ada kelanjutan atau tindakan perbaikan yang dijanjikan.
“Sudah 15 hari aku lapor, katanya nanti kalau sudah pertaniannya pergi semua, katanya mau ada pekerja, sama material dari Pertamina. Aku ga usah takut, katanya akan diurus sampai selesai. Tapi sampai sekarang belum ada tindakan,” ungkap Sumarni.
Sumarni melanjutkan bahwa dirinya sudah melapor ke RT dan orang Pertamina yang biasa bekerja di wilayah tersebut, namun belum ada tanggapan yang jelas.
Meskipun Pertamina mengakui dan berjanji untuk memperbaiki dampak yang ditimbulkan, hingga saat ini Sumarni masih menunggu tindakan nyata dari pihak terkait.
Kejadian ini menunjukkan bahwa kerusakan akibat peledakan oleh Pertamina telah menimbulkan ketidaknyamanan dan kekecewaan bagi warga yang menjadi korban dampak.
Sumarni dan warga lainnya berharap agar pihak Pertamina segera bertindak dan memenuhi janji perbaikan yang telah diutarakan. (Bodong)