BEKASI, AlexaNews.ID – Warga Desa Bantarjaya, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi mengeluhkan tumpukan eceng gondok di bawah jembatan BKG 14 yang tak kunjung dibersihkan. Keluhan ini diperparah dengan dugaan sikap tidak serius dari pegawai honor pengamat sungai dan irigasi cabang Pebayuran.
Menurut keterangan warga, petugas pengairan yang datang ke lokasi hanya mengambil foto singkat tanpa melakukan tindakan apapun untuk membersihkan tumpukan eceng gondok.
“Ada sih petugas pengairan yang datang, cuma saya disuruh foto dia aja, selfie gitu terus langsung pergi,” ujar salah seorang warga pada Senin (16/12/2024).
Warga tersebut menambahkan, meski petugas sudah datang, kondisi tepian irigasi dan bawah jembatan tetap tidak mengalami perubahan. “Ya cuma datang aja sebentar, foto, tapi tetap aja masih nggak bersih,” lanjutnya.
Penjelasan dari Pengamat Irigasi
Sementara itu, Pengamat Sungai dan Irigasi Pebayuran memberikan klarifikasi terkait kondisi tersebut. Menurutnya, tumpukan eceng gondok terjadi akibat adanya balok kayu yang sengaja diturunkan petani untuk meningkatkan debit air agar dapat mengalir ke area persawahan.
“Adanya balok kayu untuk meningkatkan debit air agar mengalir ke pesawahan warga. Di induk air dibatasi karena di Cabang Bungin air sudah limpas. Jadi, untuk pengangkatan eceng gondok di jembatan BKG 14 itu menunggu situasi dan kondisi dulu,” jelasnya.
Warga Desak Penanganan Serius
Meski telah ada penjelasan dari pihak irigasi, warga setempat berharap petugas pengairan dapat bertindak lebih serius dalam menangani tumpukan eceng gondok yang dinilai menghambat aliran air. Pasalnya, jika dibiarkan terlalu lama, kondisi ini dikhawatirkan akan berdampak buruk terhadap aliran irigasi dan lingkungan sekitar.
“Kami cuma minta supaya petugas benar-benar kerja, jangan cuma foto-foto doang. Kalau dibiarkan terus, irigasi bisa tambah parah,” keluh warga lainnya.
Permasalahan eceng gondok ini diharapkan segera mendapat solusi nyata dari pihak terkait agar fungsi irigasi dapat kembali normal dan keluhan warga dapat teratasi. (Wnd)