Karawang, AlexaNews.ID – Biaya pelayanan atau pengobatan Telinga Hidung Tenggorokan (THT) di Klinik Kidangrangga Rengasdengklok dikeluhkan pasien karena dianggap tidak lazim dan terlalu mahal.
Pasalnya, seorang pasien warga Kecamatan Rengasdengklok yang tinggal di Perumahan Dengklok Permai (PDP) Kecamatan Rengasdengklok yang tengah membawa anak berobat dikenakan biaya mulai dari pendaftaran, pemeriksaan dokter hingga menebus obat di Klinik tersebut.
“Untuk perobatan THT di Kidangrangga dikenakan biaya pendaftaran Rp.50.000, pemeriksaan dokter 250.000 dan obat tebus sendiri di apotek, kan gila,” kata seorang pasien yang tidak ingin menyebutkan namanya, Kamis (28/03/2024).
Tak hanya itu, ia juga mengungkapkan biaya pengobatan THT di klinik sebelumnya di Daerah Cikarang dan Klinik Kidangrangga Rengasdengklok sangat jauh berbeda, padahal mendapatkan obat yang sama.
“Di cikarang dokter THT cuma 200 RB sama obat, cuma periksa kuping anak lecet biaya sampai segitu, gila banget,” ungkapnya.
Di tempat terpisah, menanggapi yang dikeluhkan oleh seorang pasien warga kecamatan rengasdengklok, Koko salah seorang aktivis dan pemerhati di wilayah Karawang Utara, dirinya merasa heran serta menimbulkan pertanyaan-pertanyaan dengan sistem pembayaran yang dilakukan Klinik Kidangrangga Rengasdengklok.
“Biasanya pembayaran itu satu tempat di kasir, jadi masyarakat tidak perlu lagi bayar dua kali di beda tempat,” ujarnya.
“Apakah benar jasa dokter THT sampai 250 RB?. Sungguh berbeda jauh dengan daerah lain hanya 200rb bisa include antara obat dan jasa cek dokter,” timpalnya.
Kemudian, Koko juga berharap persoalan biaya pengobatan di Klinik Kidangrangga yang dianggap tidak lazim dan terlalu mahal bisa menjadikan perhatian serius Pemerintah Kabupaten Karawang dan Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang.
Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan belum ada pihak Klinik Kidangrangga Rengasdengklok yang bisa dihubungi atau ditemui untuk menjelaskan terkait persoalan biaya pelayanan dan pengobatan yang yang dianggap tidak lazim dan terlalu mahal. (Ahmad Yusup Tohiri)
